Prestasi gemilang di lapangan hijau tak menghalangi para pemain Timnas Indonesia untuk mengejar pendidikan. Beberapa pemain muda menunjukkan komitmennya terhadap studi, bahkan mendapatkan beasiswa berkat prestasi membanggakan mereka di dunia sepak bola. Komitmen ini membuktikan bahwa kesuksesan di bidang olahraga tidak menghalangi pencapaian akademis. Mereka menginspirasi generasi muda untuk menyeimbangkan karir dan pendidikan.
Rizky Ridho: Manajemen dan Karier Cemerlang
Bek tengah Timnas Indonesia ini sukses menjalani kuliah Manajemen di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Ia diterima melalui jalur beasiswa atlet sejak tahun 2022.
Statusnya sebagai mahasiswa aktif masih tercatat di situs PDDikti hingga semester genap 2024/2025. Keistimewaan beasiswa ini membebaskannya dari biaya kuliah.
Ridho juga mendapat keringanan dalam menyelesaikan studi. Ia diizinkan mengganti penulisan skripsi dengan karya tulis perjalanan kariernya. Hal ini menunjukkan fleksibilitas kampus dalam mendukung atlet berprestasi.
Marselino Ferdinan: Menuju Dosen Muda Berprestasi
Marselino Ferdinan, atau yang akrab disapa Marceng, terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sejak tahun 2023.
Beasiswa yang ia raih berkat medali emas SEA Games 2023 sungguh luar biasa. UNESA memberikan beasiswa penuh untuk jenjang S1 dan S2, bahkan menawarkan peluang karier sebagai dosen kelak.
Kesempatan emas ini merupakan bukti nyata apresiasi kampus terhadap atlet berprestasi dan komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia. Marselino menjadi contoh inspiratif bagi atlet muda lainnya.
Pratama Arhan: Menyelesaikan Studi Manajemen di Udinus
Pratama Arhan mendapatkan beasiswa penuh untuk program studi Manajemen S1 di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang.
Universitas tersebut juga menawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi S2 di kemudian hari. Arhan tercatat sebagai mahasiswa Udinus sejak tahun 2020.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Udinus, Arhan telah memasuki semester akhir dan hampir menyelesaikan skripsinya. Prestasi akademisnya ini menunjukkan keseimbangan antara karier sepak bola dan pendidikan.
Ramadhan Sananta: Menyeimbangkan Kuliah dan Karir Sepak Bola
Ramadhan Sananta, junior Rizky Ridho di UM Surabaya, juga mengambil program studi Manajemen. Ia terdaftar sebagai mahasiswa baru pada tahun ajaran 2024.
Sananta mendapatkan beasiswa prestasi yang membebaskannya dari biaya kuliah. Kampus memberikan fleksibilitas jadwal kuliah khusus untuk atlet.
Ia berencana untuk hadir kuliah jika memiliki waktu luang sekitar tiga hingga empat hari. Komitmennya untuk tetap berkuliah meski jadwal latihan padat patut diacungi jempol.
Ernando Ari: Cuti Kuliah Sementara
Ernando Ari, kiper Timnas U-22, juga kuliah di Udinus, sama seperti Pratama Arhan. Ia mengambil program studi Manajemen S1 sejak Februari 2023.
Beasiswa penuh untuk kuliah S1 ia dapatkan berkat prestasi di SEA Games 2023. Ia juga berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa S2 di masa mendatang.
Berdasarkan data PDDikti, Ernando sedang cuti kuliah sejak semester genap 2024. Meskipun demikian, komitmen awal untuk berkuliah tetap patut diapresiasi.
Para pemain Timnas Indonesia ini membuktikan bahwa kesuksesan di dunia olahraga dapat berjalan beriringan dengan pencapaian akademik. Dedikasi mereka untuk berprestasi di kedua bidang patut menjadi inspirasi bagi generasi muda. Semoga kisah mereka menginspirasi atlet muda lainnya untuk tetap mengejar pendidikan meskipun memiliki kesibukan di bidang olahraga. Komitmen terhadap pendidikan akan membuka peluang lebih luas di masa depan, baik di dunia olahraga maupun di bidang lain.