Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang merusak sebuah bangunan di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Kejadian ini diduga terkait pembubaran kegiatan keagamaan. Video tersebut menunjukkan massa merusak fasilitas di dalam bangunan, memecahkan jendela, dan melontarkan makian.
Polisi telah memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Mereka menegaskan bahwa bangunan yang dirusak bukanlah tempat ibadah resmi, melainkan sebuah rumah singgah yang diduga digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Klarifikasi Pihak Kepolisian
Iptu Aah Saifulrohman, Kasi Humas Polres Sukabumi, menyatakan tidak ada perusakan gereja atau tempat ibadah resmi di Cidahu. Bangunan yang menjadi sasaran kerusakan adalah rumah singgah yang diduga difungsikan sebagai tempat ibadah.
Pihak kepolisian menekankan bahwa situasi sudah kondusif pasca kejadian yang berlangsung Jumat (27/5/2025). Forkopimcam Cidahu telah melakukan musyawarah dengan warga dan tokoh agama untuk meredakan situasi.
Kerusakan dan Penyelidikan
Beberapa fasilitas di rumah singgah tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan meliputi area taman, gazebo, fasilitas MCK, satu unit motor, dan gerbang rumah.
Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan dan proses penegakan hukum terkait insiden perusakan tersebut. Mereka berkomitmen untuk menjaga situasi tetap kondusif di lokasi kejadian.
Alasan Warga Melakukan Perusakan
Kepala Desa Tangkil, Ijang Sehabudin, menjelaskan bahwa protes warga berujung perusakan karena rumah singgah tersebut diduga digunakan sebagai tempat ibadah tanpa sepengetahuan dan persetujuan warga setempat.
Warga mengaku telah beberapa kali memberikan teguran dan imbauan kepada pemilik dan pengelola villa, namun tidak digubris. Kekecewaan dan ketidakpatuhan tersebut akhirnya memicu aksi spontanitas warga pada hari Jumat.
Ijang menambahkan, jika pemilik villa menempuh jalur legalitas, maka hal ini tidak akan menjadi masalah. Warga tetap menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, namun berharap agar kegiatan keagamaan dilakukan di tempat yang sesuai aturan.
Insiden di Cidahu ini menyoroti pentingnya komunikasi dan koordinasi antara warga, pengelola tempat usaha, dan aparat pemerintah dalam menjaga kerukunan dan ketertiban umum. Proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian diharapkan dapat mengungkap secara tuntas motif dan pelaku perusakan tersebut, sekaligus mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan.