Sevilla secara resmi mengumumkan kedatangan pelatih baru mereka, Matias Almeyda, Selasa lalu. Mantan gelandang Timnas Argentina ini dikontrak selama tiga tahun untuk memimpin klub Andalusia tersebut.
Pengangkatan Almeyda diharapkan dapat memberikan angin segar bagi Sevilla yang musim lalu hampir terdegradasi. Ia memiliki rekam jejak kepelatihan yang cukup mentereng di berbagai liga dunia.
Karier Kepelatihan Matias Almeyda yang Mentereng
Almeyda memulai karier kepelatihannya setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2012 bersama River Plate. Ia berhasil membawa River Plate promosi ke liga utama setelah menjuarai Primera B Nacional.
Setelah River Plate, ia kemudian menangani Banfield hingga 2015, membawa klub tersebut promosi pada tahun 2013. Total 101 pertandingan ia lalui bersama Banfield.
Prestasi Almeyda semakin gemilang saat menangani CD Chivas Guadalajara di Meksiko (2015-2019). Di sana, ia berhasil meraih sejumlah trofi bergengsi.
Selama di Chivas, Almeyda sukses mempersembahkan trofi juara turnamen Clausura Liga Meksiko pada 2017. Ia juga dua kali juara Copa MX dan juara Piala Super Meksiko pada 2016.
Puncak kariernya di Chivas adalah saat membawa klub tersebut menjuarai CONCACAF Champions League pada 2018. Kemenangan atas Toronto FC di final menjadi bukti kemampuannya.
Petualangan di AS dan Yunani Sebelum Kembali ke Eropa
Setelah Chivas, Almeyda melanjutkan kariernya di Liga Amerika Serikat bersama San Jose Earthquakes (2019-2022). Ia kemudian merapat ke AEK Athens di Yunani.
Di AEK Athens, Almeyda menorehkan prestasi yang cukup impresif. Ia berhasil membawa AEK menjuarai Liga Yunani dan Piala Yunani pada tahun 2023.
Meskipun pada dua musim berikutnya AEK hanya finis di posisi ketiga, dibawah PAOK dan Olympiacos, pengalamannya di Yunani menambah bobot portofolionya.
Kembali ke Sevilla: Tantangan Besar di Depan Mata
Keputusan Almeyda kembali ke Sevilla merupakan sebuah langkah yang menarik. Ia pernah membela Sevilla sebagai pemain hampir tiga dekade lalu.
Pengalaman bermain di berbagai klub top Eropa seperti Lazio, Parma, Inter Milan, dan Brescia, membuatnya memahami seluk beluk sepak bola Eropa.
Almeyda juga memiliki catatan membanggakan bersama Timnas Argentina, dengan 40 caps selama kariernya sebagai pemain. Pengalaman internasional ini tentu menjadi nilai tambah.
Ia akan menggantikan Joaquin Caparros yang kembali ke Sevilla untuk periode keempat pada April lalu. Caparros ditunjuk setelah pemecatan Francisco Garcia Pimienta.
Musim lalu, Sevilla hanya finis di posisi ke-17 klasemen akhir La Liga, hanya satu poin di atas zona degradasi. Tantangan besar menanti Almeyda untuk mengangkat performa Sevilla.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya yang mentereng, Almeyda diharapkan mampu membawa Sevilla kembali ke jalur prestasi. Kemampuannya dalam meracik strategi dan memotivasi pemain akan diuji di La Liga yang kompetitif.
Masa depan Sevilla kini berada di tangan Almeyda. Sukses atau tidaknya ia memimpin Sevilla akan menjadi cerita menarik untuk disimak dalam beberapa musim ke depan.