Holding pertambangan BUMN, MIND ID (Mining Industry Indonesia), melakukan perombakan besar-besaran pada jajaran direksi dan komisarisnya. Pengumuman resmi disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 11 Juni 2025. Perubahan ini merupakan strategi perusahaan untuk memperkuat pengelolaan sumber daya, mempercepat hilirisasi mineral, dan mengoptimalkan transformasi korporasi secara menyeluruh.
RUPST tersebut juga menyepakati penambahan tiga posisi direksi baru. Langkah ini menunjukkan komitmen MIND ID dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor pertambangan Indonesia saat ini.
Wajah Baru di Jajaran Direksi MIND ID
Tiga posisi direksi baru diisi oleh figur-figur berpengalaman di bidangnya masing-masing. Mereka diharapkan mampu membawa MIND ID ke arah yang lebih baik.
Budi Santoso ditunjuk sebagai Direktur Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Mineral. Ia memiliki rekam jejak cemerlang di pengembangan proyek dan operasi pertambangan.
Sebelum bergabung dengan MIND ID, Budi Santoso menjabat sebagai Komisaris Utama PT Minera Nusa Drillindo. Pengalamannya yang luas di industri pertambangan menjadikannya kandidat ideal untuk posisi ini.
Posisi Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral dipercayakan kepada Tedy Badrujaman. Ia dikenal luas berkat pengalamannya sebagai mantan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (2015).
Tedy Badrujaman juga pernah menjabat sebagai Senior Advisor di PT Wanatiara Persada dan Komisaris di PT Jaya Minerals & Metal. Keahliannya di bidang hilirisasi mineral sangat dibutuhkan MIND ID.
Pambudi Sunarsihanto mengisi posisi Direktur Transformasi Korporasi dan Human Capital Management. Ia memiliki pengalaman panjang di bidang sumber daya manusia.
Kariernya meliputi Human Capital Director di Kapal Api Group, serta Direktur SDM di Bluebird Group, Danone, dan Citibank. Pengalamannya ini akan sangat bermanfaat bagi transformasi MIND ID.
Firman Santyabudi, putra Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, ditunjuk sebagai Direktur Manajemen Risiko dan HSSE. Ia menggantikan Nur Hidayat Udin.
Sebelum bergabung dengan MIND ID, Firman Santyabudi menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri. Latar belakang kepolisiannya diharapkan dapat memberikan perspektif baru dalam manajemen risiko.
Perubahan di Dewan Komisaris MIND ID
Tidak hanya direksi, Dewan Komisaris MIND ID juga mengalami perombakan. Tiga nama baru bergabung untuk memperkuat pengawasan dan pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Nugroho Widyotomo, purnawirawan TNI-AD dan mantan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI (Wantannas), menjadi salah satu komisaris baru.
Carmelita Hartoto, CEO PT Andhika Lines dan Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), juga masuk dalam jajaran komisaris baru. Pengalamannya di bidang maritim akan menjadi aset berharga.
Komisaris baru lainnya adalah Muhammad Fadil Imran, Komisaris Jenderal Polri. Ia merupakan mantan Kapolda Metro Jaya dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2024-2028.
Susunan Pengurus MIND ID yang Baru
Berikut susunan lengkap pengurus MIND ID pasca RUPST:
Direksi:
- Direktur Utama: Maroef Sjamsoeddin
- Wakil Direktur Utama: Dany Amrul Ichdan
- Direktur Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Mineral: Budi Santoso
- Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha: Kuswantoro Pranabudi
- Direktur Keuangan dan Investasi: Adityo Kusumo
- Direktur Manajemen Risiko dan HSSE: Firman Santyabudi
- Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral: Tedy Badrujaman
- Direktur Transformasi Korporasi dan Human Capital Management: Pambudi Sunarsihanto
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama/Independen: Fuad Bawazier
- Komisaris Independen: Grace Natalie
- Komisaris Independen: Nugroho Widyotomo
- Komisaris Independen: Carmelita Hartoto
- Komisaris: Astera Primanto Bhakti
- Komisaris: Muhammad Fadil Imran
- Komisaris: Tri Winarno
Perombakan jajaran direksi dan komisaris MIND ID ini diharapkan mampu membawa perusahaan mencapai tujuan strategisnya. Komposisi pengurus yang baru diharapkan dapat membawa angin segar bagi kemajuan industri pertambangan di Indonesia.