Aktris terkenal Ellen Pompeo, bintang serial drama medis populer ‘Grey’s Anatomy’, mengalami pengalaman tak terduga di bandara pada Maret 2025. Ia dicegah terbang karena membawa sebungkus kuaci biji bunga matahari organik.
Kejadian ini bermula saat Ellen melewati pemeriksaan keamanan. Petugas bandara menghentikannya karena bungkusan kuaci tersebut.
Kuaci Organik Berujung Penantian Satu Jam
Ellen menceritakan pengalamannya kepada New York Post, yang dikutip oleh Travel+Leisure. Ia mengungkapkan keheranannya atas insiden tersebut. “Aku membawa sekantong biji bunga matahari organik dari toko Erewhon. Itu bakal jadi biji bunga matahari termahal yang bisa dibeli dengan uang,” ujarnya.
Penundaan ini bukan hanya sebentar. Ellen harus menunggu selama satu jam penuh. Situasi semakin menegangkan ketika tim penjinak bom dipanggil untuk memeriksa bungkusan kuaci tersebut.
Ellen mengaku merasa terkejut dan bingung dengan prosedur yang dijalani. “Mereka benar-benar menahan saya selama satu jam dan memanggil tim penjinak bom. Saya sempat berpikir, ‘Ini serius? Apakah ini lelucon?'” kenangnya.
Penjelasan Pihak Keamanan Bandara
Menurut keterangan dari pihak keamanan bandara (TSA), penyebab penundaan tersebut bukan kuaci biji bunga matahari itu sendiri. Masalahnya diduga terletak pada kemasan kuaci yang masih tersegel dan belum dibuka.
Meskipun Ellen menawarkan untuk membuang camilannya, petugas menolak dan meminta Ellen menunggu hingga tim penjinak bom selesai memeriksa. Petugas menekankan pentingnya prosedur keamanan yang ketat.
Insiden ini berdampak pada jadwal penerbangan Ellen. “Saya hampir saja ketinggalan pesawat. Rasanya tidak masuk akal, saya sempat mengirim pesan ke manager saya, ‘Saya mungkin nggak bisa naik pesawat ini dan kamu nggak akan percaya alasannya’,” ungkapnya.
Aturan Membawa Makanan ke Dalam Pesawat
Pengalaman Ellen ini menimbulkan pertanyaan mengenai aturan membawa makanan ke dalam kabin pesawat. Berdasarkan panduan dari TSA (Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat), sebagian besar makanan padat diperbolehkan dibawa baik dalam tas jinjing maupun bagasi tercatat.
Namun, terdapat pengecualian untuk makanan cair atau gel. Jenis makanan ini hanya boleh dibawa dalam tas jinjing jika memenuhi aturan 3-1-1 TSA. Aturan tersebut mengharuskan makanan cair atau gel ditempatkan dalam satu kantong plastik bening berukuran satu liter, dengan setiap wadah tidak lebih dari 3,4 ons (sekitar 100 ml).
Beberapa jenis makanan seperti saus, selai, yogurt, selai kacang, dan keju krim termasuk dalam kategori makanan gel atau semi-cair. Membawa makanan ini dapat merepotkan karena harus mengikuti aturan 3-1-1. Membeli makanan tersebut setelah melewati pemeriksaan keamanan di bandara menjadi pilihan yang lebih praktis.
Berbeda dengan makanan cair atau gel, makanan padat seperti roti, permen, sereal, cokelat, biskuit, kue, buah kering, daging, sayuran, pizza, sandwich, dan makanan ringan lainnya umumnya diperbolehkan. Bahkan, ayam panggang dan makanan laut pun diperbolehkan.
Uniknya, beberapa maskapai bahkan mengizinkan penumpang membawa lobster hidup ke dalam kabin, dengan syarat lobster tersebut ditempatkan dalam wadah bening, tertutup rapat, dan anti bocor. Aturan ini tentunya mempertimbangkan aspek keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Pengalaman Ellen Pompeo ini menjadi pengingat pentingnya memahami aturan keamanan bandara, khususnya mengenai barang bawaan yang diperbolehkan. Meskipun tampak sepele, sebuah bungkus kuaci bisa menyebabkan penundaan penerbangan yang signifikan. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi para pelancong untuk lebih teliti dalam mempersiapkan barang bawaan mereka sebelum terbang.