AS-China Bentrok: Selat Hormuz Terancam, Harga Minyak Naik Drastis

Playmaker

AS-China Bentrok: Selat Hormuz Terancam, Harga Minyak Naik Drastis
Sumber: Kompas.com

Amerika Serikat (AS) mendesak China untuk menekan Iran agar tidak menutup Selat Hormuz. Desakan ini muncul setelah serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran pada 21 Juni 2025. Ketegangan antara AS dan Iran meningkat tajam, mengancam stabilitas ekonomi global yang bergantung pada jalur pelayaran vital tersebut.

AS menganggap China memiliki pengaruh signifikan terhadap Iran, mengingat China merupakan importir minyak terbesar dari Iran. Hubungan dekat antara kedua negara membuat AS berharap China bisa berperan sebagai penengah.

Desakan AS dan Peran Strategis China

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, secara langsung meminta China untuk menghubungi Iran. Rubio menekankan pentingnya Selat Hormuz bagi kebutuhan minyak global. Ia menyampaikan hal ini dalam wawancara di Fox News, Minggu, 22 Juni 2025.

China, sebagai pembeli minyak terbesar Iran, memiliki kepentingan besar dalam menjaga kelancaran jalur pelayaran Selat Hormuz. Keengganan Iran untuk menutup selat tersebut dapat mempengaruhi pasokan minyak dunia dan meningkatkan harga minyak mentah secara global.

Ancaman Penutupan Selat Hormuz dan Dampaknya

Parlemen Iran sebelumnya telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran. Peringatan keras dari Menteri Luar Negeri Iran juga telah disampaikan, menekankan bahwa Teheran akan mempertahankan semua opsi untuk menjaga kedaulatan negaranya.

Penutupan Selat Hormuz akan berdampak signifikan terhadap pasokan energi global. Sekitar 20 juta barel minyak per hari, atau 20 persen dari konsumsi minyak dunia, melewati selat tersebut. Analisis Goldman Sachs dan Rapidan Energy memperkirakan harga minyak bisa mencapai 100 dolar AS per barel jika penutupan berlangsung lama.

Potensi Kenaikan Harga Minyak

Kenaikan harga minyak akan berdampak luas pada ekonomi global. Inflasi akan meningkat, dan berbagai sektor industri akan terpengaruh. Negara-negara pengimpor minyak akan menghadapi tekanan ekonomi yang signifikan.

Kondisi ini juga dapat memicu ketidakstabilan geopolitik. Negara-negara yang bergantung pada impor minyak dari Timur Tengah akan berusaha mencari sumber alternatif, yang dapat meningkatkan persaingan dan ketegangan internasional.

Respon AS dan Pertimbangan Strategis Iran

Meskipun JPMorgan menilai kemungkinan penutupan Selat Hormuz oleh Iran relatif rendah, AS telah menempatkan Armada Kelima Angkatan Lautnya di Bahrain untuk mengamankan jalur perdagangan maritim di Teluk Persia. AS menyatakan akan memberikan respons keras terhadap upaya penutupan selat tersebut.

Rubio juga mengingatkan bahwa penutupan Selat Hormuz akan merugikan Iran sendiri, karena ekspor minyak Iran juga melewati jalur tersebut. Hal ini akan memotong akses Iran ke pasar utama, termasuk China, yang merupakan pembeli minyak terbesar Iran.

Analisis Risiko dan Strategi

Bob McNally, pendiri Rapidan Energy dan mantan penasihat energi Presiden George W. Bush, mengingatkan bahwa gangguan di Selat Hormuz bisa berlangsung lama, bahkan berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Meskipun AS mungkin pada akhirnya dapat mengatasi gangguan tersebut, hal itu tidak akan mudah dan akan menimbulkan risiko besar.

Iran, sebagai produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, mengekspor 1,84 juta barel minyak per hari pada bulan lalu, sebagian besar ke China. Menutup Selat Hormuz akan berarti Iran menghentikan aliran pendapatan utama mereka sendiri. Oleh karena itu, keputusan untuk menutup selat tersebut akan menjadi pertimbangan yang sangat berat bagi Iran.

Ketegangan antara AS dan Iran, yang dipicu oleh serangan udara AS dan ancaman penutupan Selat Hormuz, berpotensi memicu krisis energi global yang berdampak luas. Meskipun berbagai pihak memprediksi dan menganalisis kemungkinan skenario, kejelasan dan penyelesaian situasi ini masih menunggu langkah-langkah diplomasi dan respons dari pihak-pihak yang terkait. Situasi ini menuntut kewaspadaan dan langkah-langkah antisipatif dari berbagai negara di dunia.

Popular Post

Kuasai Skill AI: Raih Lowongan Kerja Masa Depan

Teknologi

Kuasai Skill AI: Raih Lowongan Kerja Masa Depan

Revolusi AI: Pekerjaan Apa yang Aman dan Keterampilan Apa yang Harus Anda Miliki? Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) telah dan ...

Rahasia Tidur Siang Anak: Usia Ideal & Manfaatnya

Gaya Hidup

Rahasia Tidur Siang Anak: Usia Ideal & Manfaatnya

Tidur siang bagi orang dewasa seringkali dianggap sebagai kemewahan. Namun, untuk anak-anak, tidur siang merupakan kebutuhan penting yang terkadang ditolak ...

PIP Juni 2025 Cair? Cek Penerima di pip.kemendikdasmen.go.id Sekarang!

Editorial

PIP Juni 2025 Cair? Cek Penerima di pip.kemendikdasmen.go.id Sekarang!

Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program pemerintah yang ditujukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. PIP membantu mereka menyelesaikan ...

Piala Dunia 2026: 13 Negara Kuat yang Sudah Lolos

Olahraga

Piala Dunia 2026: 13 Negara Kuat yang Sudah Lolos

Piala Dunia FIFA 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, semakin dekat. Kejuaraan sepak bola akbar ini ...

HP Lemot Memori Penuh? Atasi Sekarang Juga!

Teknologi

HP Lemot Memori Penuh? Atasi Sekarang Juga!

Memori penuh pada ponsel pintar memang sering menjadi masalah yang mengganggu. Kecepatan ponsel melambat, aplikasi menjadi *laggy*, bahkan hingga *crash*. ...

Dapatkan Saldo DANA Gratis! Link Kaget Hari Ini Terupdate

Teknologi

Dapatkan Saldo DANA Gratis! Link Kaget Hari Ini Terupdate

Di awal bulan Juni 2025, banyak yang mencari solusi untuk menambah saldo digital. Fitur DANA Kaget menjadi pilihan menarik. Namun, ...