Auckland City, perwakilan Oseania di Piala Dunia Antarklub 2025, menghadapi tantangan besar. Bukan hanya karena mereka tergabung dalam grup neraka bersama Bayern Munchen, Benfica, dan Boca Juniors. Lebih dari itu, skuad Auckland City terdiri dari pemain paruh waktu yang harus mengambil cuti dari pekerjaan mereka untuk berpartisipasi dalam turnamen bergengsi ini.
Keikutsertaan mereka di Piala Dunia Antarklub 2025 merupakan buah manis dari keberhasilan meraih gelar Liga Champions OFC untuk ke-13 kalinya, sekaligus empat kali secara beruntun. Prestasi ini semakin istimewa mengingat kondisi unik para pemainnya.
Grup Neraka Piala Dunia Antarklub 2025
Auckland City tergabung di Grup C bersama tiga tim raksasa dunia: Bayern Munchen, Benfica, dan Boca Juniors. Pelatih Paul Posa mengakui ini adalah grup paling sulit yang mungkin didapat.
Ia menyadari kekuatan besar yang dimiliki ketiga tim tersebut, baik Bayern Munchen dan Benfica sebagai kekuatan tradisional Eropa, maupun Boca Juniors yang memiliki potensi untuk melaju jauh di turnamen.
Skuad Paruh Waktu dengan Dedikasi Tinggi
Berbeda dengan lawan-lawannya yang bertabur bintang sepak bola profesional, pemain Auckland City memiliki pekerjaan lain di luar sepak bola. Mereka berlatih di sela-sela jam kerja mereka.
Pelatih Posa menjelaskan, semua pemain memiliki pekerjaan tetap. Namun, dedikasi mereka terhadap sepak bola sangat tinggi, meskipun waktu latihan terbatas.
Banyak pemain harus mengambil cuti tahunan untuk bisa mengikuti dua turnamen penting ini: Liga Champions OFC dan Piala Dunia Antarklub. Beberapa bahkan tidak bisa ikut keduanya karena keterbatasan cuti.
Format turnamen tahun ini yang digelar di tengah musim kompetisi Auckland, menjadi tantangan tersendiri. Pelatih Posa harus memastikan para pemain mencapai puncak performa pada waktu yang tepat.
Filosofi dan Semangat Juang Auckland City
Meskipun menjabat sebagai pelatih sementara menggantikan Albert Riera, Paul Posa tetap melanjutkan filosofi permainan khas Auckland City yang telah terbangun bertahun-tahun.
Konsistensi dalam filosofi permainan dan budaya kompetitif di tim menjadi kunci sukses Auckland City selama ini. Mereka selalu fokus untuk terorganisir dan siap, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Lebih dari sekadar taktik, semangat juang tinggi menjadi kekuatan utama skuad ini. Motivasi untuk menang selalu ada dalam diri para pemain, menurut Posa.
Meskipun menghadapi tantangan besar di grup neraka Piala Dunia Antarklub 2025, Auckland City datang dengan bekal pengalaman, filosofi permainan yang teruji, dan semangat juang yang tinggi. Mereka siap memberikan perlawanan terbaik meskipun statusnya sebagai tim pemain paruh waktu.
Partisipasi Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi kisah inspiratif tentang dedikasi dan kerja keras. Meskipun menghadapi hambatan, mereka membuktikan bahwa semangat dan kerja keras dapat membawa hasil yang luar biasa di panggung dunia.