Bayangkan perjalanan tol tanpa perlu berhenti membayar! Di Indonesia, sistem pembayaran tol tanpa henti semakin diimplementasikan, menawarkan kemudahan dan efisiensi bagi pengendara. Proses ini, yang menuju ke sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) di masa depan, saat ini sudah dapat dinikmati melalui sistem Single Lane Free Flow (SLFF) berbasis RFID.
Teknologi RFID memungkinkan pembayaran tol tanpa perlu membuka kaca mobil dan berhenti di gerbang tol. Sistem ini memanfaatkan stiker RFID yang terpasang di kendaraan, terhubung dengan aplikasi pembayaran digital.
Metode Pembayaran Tol Tanpa Henti di Indonesia
Saat ini, dua aplikasi utama mendukung sistem pembayaran tol tanpa henti di Indonesia: Flo dan Let It Flo. Keduanya menggunakan stiker RFID yang terpasang di kaca depan mobil sebagai alat sensor.
Aplikasi Flo dikembangkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Penggunaan aplikasi ini relatif mudah dan terintegrasi langsung dengan sistem sensor di gerbang tol.
Sementara itu, Let It Flo juga menawarkan sistem yang serupa, tetapi masih dalam tahap uji coba terbatas. Pengguna perlu mendaftar melalui aplikasi dan memesan stiker RFID untuk dipasang di kendaraan mereka.
Cara Kerja Sistem Single Lane Free Flow (SLFF)
Baik Flo maupun Let It Flo beroperasi dengan cara yang serupa. Saat mobil dengan stiker RFID mendekati gerbang tol, sistem akan secara otomatis membaca informasi dari stiker tersebut.
Tarif tol akan langsung dipotong dari saldo digital yang terhubung dengan aplikasi. Pengendara cukup mengurangi kecepatan hingga maksimal 20 km/jam saat melewati gerbang. Portal gerbang tol akan otomatis terbuka.
Proses ini menghilangkan antrian dan kemacetan yang sering terjadi di gerbang tol konvensional. Hal ini meningkatkan efisiensi waktu perjalanan bagi pengguna jalan tol.
Daftar Gerbang Tol yang Menerapkan Sistem Transaksi Tanpa Berhenti
Implementasi sistem SLFF masih bertahap. Namun, beberapa ruas jalan tol di Jabodetabek sudah menerapkan sistem ini.
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta-Sedyatmo
- Beberapa gerbang tol di sepanjang ruas tol ini, termasuk Kamal, Kapuk, Pluit, Angke, Tomang, Jelambar, Tanjung Duren, Slipi, Pejompongan, Senayan, Semanggi, Kuningan, Tebet, Cawang, Cengkareng, dan Halim.
Tol Jagorawi
- Sejumlah gerbang tol di sepanjang ruas tol Jagorawi, antara lain Ciawi (arah Jakarta), Bogor, Sentul Selatan, Sentul Utara, Citeureup, Cibubur, Dukuh, TMII, dan Cililitan.
Tol JORR
- Beberapa gerbang tol di sepanjang jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) juga sudah menerapkan sistem ini, antara lain Meruya, Ciledug, Veteran, Ciputat, Bambu Apus, Jatiwarna, Jatiasih, Cikunir, Bintara, Pulo Gebang, Pondok Ranji, dan Joglo.
Tol Jakarta-Tangerang
- Gerbang tol di sepanjang ruas tol Jakarta-Tangerang yang sudah menerapkan sistem ini mencakup Karawaci, Tangerang, Kunciran, Karang Tengah Barat, Meruya, dan Kebon Jeruk.
Tol Jakarta-Cikampek
- Beberapa gerbang tol di ruas tol Jakarta-Cikampek seperti Ramp Pondok Gede, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun, Cikarang Barat, Cibatu, Karawang Barat, dan Karawang Timur.
Daftar gerbang tol yang mendukung sistem SLFF terus diperluas. Perkembangan ini menandai langkah signifikan menuju sistem MLFF di masa mendatang, yang akan semakin meningkatkan efisiensi dan kenyamanan perjalanan di jalan tol Indonesia.
Dengan semakin banyaknya gerbang tol yang mendukung sistem pembayaran tanpa henti, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di gerbang tol dan mempercepat waktu tempuh perjalanan. Ke depan, sistem ini diharapkan akan semakin terintegrasi dan memudahkan para pengguna jalan tol di seluruh Indonesia.
