Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah, kini tengah mencari pasangan baru setelah berpisah dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Fadia memilih untuk fokus pada sektor ganda putri. Proses pencarian pasangan baru Dejan pun masih berlangsung.
Pelatih dan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) PBSI belum memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping Dejan. Beberapa opsi tengah dipertimbangkan, baik dari pemain utama maupun pemain pratama.
Dejan Terbuka dengan Berbagai Opsi Pasangan
Dejan mengungkapkan bahwa ia terbuka untuk berpasangan dengan siapa pun, baik pemain utama maupun pemain pratama. Menurutnya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berpasangan dengan pemain pratama, menurut Dejan, memiliki potensi untuk lebih banyak berkembang. Namun, hal ini juga membutuhkan proses yang lebih panjang dan kerja keras.
Sementara berpasangan dengan pemain utama, prosesnya mungkin lebih cepat karena pemain tersebut sudah berpengalaman dan memiliki peringkat yang baik. Namun, potensi perkembangannya mungkin tidak seluas dengan pemain pratama.
Pertimbangan Pelatih dan Binpres dalam Menentukan Pasangan Baru
Pelatih kepala ganda campuran, Rionny Mainaky, sebelumnya menyatakan akan mencarikan Dejan pasangan muda untuk turnamen BWF mendatang. Namun, keputusan final belum diumumkan.
Dejan sendiri telah diajak bicara mengenai pergantian pasangan. Namun, ia mengaku belum ada keputusan pasti terkait siapa yang akan menjadi pasangannya selanjutnya.
Proses pemilihan pasangan baru ini melibatkan berbagai pertimbangan. Binpres dan pelatih akan mempertimbangkan peringkat, pengalaman, dan potensi perkembangan atlet.
Kesediaan Dejan Memulai dari Nol dan Target Ke Depan
Dejan menyatakan kesiapannya untuk memulai dari bawah jika dipasangkan dengan atlet muda yang belum memiliki peringkat tinggi. Ia melihat contoh sukses dari beberapa pemain dunia yang memulai dari peringkat rendah.
Ia mencontohkan pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang sukses meskipun awalnya berpasangan dengan pemain junior. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan bisa dicapai dengan kerja keras dan proses yang tepat.
Dejan juga menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama dengan pasangannya, terlepas dari peringkat atau pengalamannya. Pengalamannya bersama Fadia menjadi bukti bahwa dengan komunikasi yang baik, mereka bisa bersaing di level atas.
Meski demikian, Dejan mengakui bahwa ia belum mengetahui kapan keputusan final terkait pasangan barunya akan diumumkan. Ia masih menunggu keputusan dari Binpres dan pelatih.
Proses pemilihan pasangan baru ini masih berlanjut, dan Dejan menunjukkan sikap profesional dan optimis dalam menghadapi tantangan ini. Ia siap bekerja keras dengan siapa pun pasangannya kelak.
Kemampuan beradaptasi dan kerja keras Dejan menjadi kunci kesuksesannya di masa mendatang. Dukungan dari pelatih dan Binpres juga menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilannya dalam mencari pasangan dan meraih prestasi di turnamen mendatang.