Demo sopir truk terkait aturan zero Over Dimension and Overload (ODOL) yang berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis, 19 Juni 2025, berlanjut. Aksi demonstrasi ini direncanakan akan digelar di Jakarta pada 2 Juli 2025.
Rencana aksi tersebut diumumkan melalui surat edaran Gabungan Organisasi Pengemudi Indonesia. Surat tersebut menginformasikan lokasi dan waktu demonstrasi yang akan dilakukan.
Demo Sopir Truk di Jakarta: Menuntut Keadilan dalam Penerapan Aturan ODOL
Aksi demonstrasi yang akan berlangsung di Jakarta akan menyasar Kementerian Perhubungan RI dan Gedung DPR RI. Demonstrasi ini dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB.
Farid Hidayah dari Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) mengkonfirmasi rencana demonstrasi tersebut. Pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.
Ribuan Sopir dan Ratusan Truk Siap Turun ke Jalan
Surat pemberitahuan aksi menyebutkan, diperkirakan akan ada 1.000 peserta dari tiga asosiasi, dua organisasi, dan puluhan komunitas. Serta, sekitar 500 truk akan turut serta dalam aksi ini.
Jumlah peserta yang signifikan ini menunjukkan besarnya dukungan terhadap tuntutan para sopir truk terkait aturan ODOL.
Tolak ODOL yang Merugikan, Bukan Tolak ODOL itu Sendiri
Farid Hidayah menegaskan bahwa para pendemo bukannya menolak aturan zero ODOL secara keseluruhan. Mereka hanya meminta agar penerapannya dilakukan secara bertahap dan tidak merugikan para sopir.
Para sopir menginginkan agar pemerintah mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari penerapan aturan tersebut terhadap kesejahteraan para pengemudi truk.
Mereka berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang adil dan berkelanjutan, sehingga penerapan aturan ODOL tidak membebani para sopir dan berdampak negatif terhadap perekonomian.
Pemerintah perlu mempertimbangkan aspek-aspek penting seperti persiapan infrastruktur, penyesuaian tarif angkutan, dan program pelatihan bagi para sopir.
Dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut, diharapkan dapat tercipta solusi yang saling menguntungkan antara pemerintah dan para sopir truk, sehingga aturan ODOL dapat diterapkan secara efektif dan berkeadilan.
Keberhasilan penerapan aturan ODOL bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan para sopir. Komunikasi yang terbuka dan transparan sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat.
Diharapkan demonstrasi ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan aspirasi para sopir truk dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Perlu adanya dialog konstruktif antara pemerintah dan perwakilan sopir truk untuk membahas tuntutan dan mencari titik temu yang dapat diterima oleh semua pihak. Hal ini krusial untuk memastikan kelancaran arus logistik dan menghindari dampak negatif yang lebih luas.
Semoga demonstrasi ini dapat menghasilkan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak. Penerapan aturan ODOL haruslah sejalan dengan upaya peningkatan keselamatan lalu lintas dan tetap memperhatikan kesejahteraan para pengemudi truk.