Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, tengah beradaptasi sebagai pasangan baru. Setelah menjalani masa istirahat pasca Indonesia Open 2025, keduanya kembali berlatih bersama untuk persiapan Japan Open 2025.
Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah menyesuaikan gaya bermain masing-masing. Baik Fajar maupun Fikri sama-sama pemain depan yang agresif.
Tantangan Adaptasi Gaya Bermain
Fajar mengakui adanya kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya bermain Fikri. Mereka harus menemukan keseimbangan baru di lapangan.
Sebagai pemain depan, keduanya cenderung agresif dan berada di posisi depan lapangan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam rotasi dan penempatan posisi di lapangan.
Mencari Keseimbangan di Lapangan
Pelatih telah memberikan instruksi khusus kepada Fajar dan Fikri agar lebih aktif berganti posisi. Mereka harus menemukan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Fajar menjelaskan bahwa sebelumnya, ketika berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto, ia lebih sering berada di depan (70%). Namun, dengan Fikri, proporsi tersebut berubah menjadi 50:50.
Strategi Persiapan Japan Open
Fajar dan Fikri masih memiliki waktu sekitar satu bulan untuk mempersiapkan diri menuju Japan Open. Prioritas utama mereka adalah meningkatkan kondisi fisik.
Setelah kondisi fisik meningkat, barulah mereka akan fokus pada aspek teknik permainan. Mereka berupaya untuk menyempurnakan kerjasama dan kekompakan di lapangan.
Fajar menekankan pentingnya adaptasi dan kerjasama yang baik antara dirinya dan Fikri. Mereka harus mampu membaca permainan satu sama lain dan bereaksi dengan cepat.
Pelatih memberikan arahan untuk mengatur rotasi di lapangan agar lebih seimbang dan efektif. Hal ini penting untuk menjaga ritme permainan dan menghindari kesalahan fatal.
Keberhasilan Fajar dan Fikri di Japan Open sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dan bermain sebagai satu kesatuan. Mereka harus bisa saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing.
Meskipun tantangannya besar, Fajar tetap optimistis. Ia percaya dengan kerja keras dan latihan intensif, ia dan Fikri dapat mencapai performa terbaik di Japan Open.
Waktu satu bulan yang tersisa akan mereka manfaatkan sebaik mungkin. Fokus pada peningkatan fisik dan kemudian menyempurnakan strategi dan teknik permainan.
Mereka berharap dapat menampilkan performa terbaik dan meraih hasil memuaskan di turnamen BWF Super 750 Japan Open.
Dukungan dari pelatih dan tim pelatih sangat penting dalam proses adaptasi ini. Mereka mendapatkan arahan dan bimbingan untuk meningkatkan performa dan kekompakan.
Pertandingan di Japan Open akan menjadi ujian nyata bagi pasangan baru ini. Hasilnya akan menentukan langkah selanjutnya dalam perjalanan karier mereka.
Publik Indonesia tentu menantikan penampilan terbaik dari Fajar/Fikri di Japan Open. Semoga mereka dapat menunjukkan kemampuan terbaik dan mengharumkan nama bangsa.
Sukses di Japan Open akan menjadi modal berharga bagi mereka untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Mereka berharap dapat terus meningkatkan prestasi dan mencapai target yang telah ditetapkan.