Federasi Otomotif Internasional (FIA) baru saja merilis jadwal sementara Formula E musim 2025/2026. Jadwal yang diumumkan tersebut menimbulkan kejutan karena tidak menyertakan Jakarta sebagai salah satu sirkuit balap.
Padahal, Formula E Jakarta sempat menjadi salah satu seri yang populer dan menarik perhatian dunia. Ketidakhadiran Jakarta dalam jadwal sementara ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi penggemar balap mobil listrik di Indonesia.
Ketiadaan Jakarta dalam Jadwal Formula E 2025/2026
Berdasarkan rilis FIA, musim depan Formula E akan menggelar 18 seri balapan, dimulai dari Sao Paulo, Brasil pada bulan Desember 2025. Beberapa kota akan menjadi tuan rumah dua kali balapan (double header), termasuk Jeddah, Berlin, Monaco, Shanghai, Tokyo, dan London.
Hal ini berbeda dengan Jakarta yang sebelumnya pernah mendapatkan kesempatan double header. Pada musim ini saja, Jakarta hanya menyelenggarakan satu seri balapan. Kini, Jakarta bahkan sama sekali tidak tercantum dalam jadwal sementara Formula E musim depan.
Kontrak penyelenggaraan Formula E Jakarta memang hanya berlangsung selama tiga tahun, yaitu dari musim 2022 hingga 2024. Namun, karena adanya penundaan akibat dinamika politik tahun lalu, seri terakhir diundur ke tahun ini.
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai perpanjangan kontrak. Menariknya, terdapat dua slot kosong dalam jadwal sementara yang mungkin diperuntukkan bagi Jakarta, yaitu pada seri ke-11 atau ke-12.
Analisis Penyebab dan Dampak Ketiadaan Jakarta
Berdasarkan jadwal sementara, hanya tiga negara Asia yang akan menjadi tuan rumah Formula E musim depan: Arab Saudi, Tiongkok, dan Jepang. Sirkuit lainnya tersebar di Eropa dan Amerika Selatan.
Absennya Jakarta dari jadwal sementara ini menimbulkan spekulasi beragam. Faktor utama yang mungkin menjadi penyebabnya adalah berakhirnya kontrak penyelenggaraan dan belum adanya kepastian perpanjangan.
Ketiadaan Jakarta dalam jadwal tersebut berdampak signifikan, terutama bagi penggemar Formula E di Indonesia. Selain kehilangan kesempatan menyaksikan balapan secara langsung, Indonesia juga kehilangan peluang untuk mempromosikan pariwisata dan teknologi hijau.
Kehilangan ini juga berdampak pada para pebalap dan tim yang telah memiliki ikatan emosional dengan Jakarta. Pengaruhnya terhadap perkembangan motorsport di Indonesia juga patut dipertimbangkan.
Harapan dan Antisipasi ke Depan
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, masih ada harapan bahwa Jakarta bisa kembali ke ajang Formula E di masa mendatang. Dua slot kosong pada jadwal sementara menjadi secercah harapan tersebut.
Pemerintah dan penyelenggara perlu segera melakukan komunikasi dan negosiasi dengan FIA untuk memastikan keikutsertaan Jakarta pada musim berikutnya. Perlu perencanaan matang dan strategi yang tepat untuk memastikan kembalinya Formula E ke Jakarta.
Kehadiran Formula E di Jakarta bukan hanya sekadar ajang balap, tetapi juga memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Oleh karena itu, upaya untuk mengembalikannya menjadi prioritas.
Berikut Jadwal Sementara Formula E Musim 2025/2026:
- Sao Paulo: 6 Desember
- Mexico City: 10 Januari
- Miami: 31 Januari
- Jeddah: 13-14 Februari (double header)
- Jarama (Madrid): 21 Maret
- Berlin: 2-3 Mei (double header)
- Monaco: 16-17 Mei (double header)
- Belum Diumumkan: 20 Mei
- Belum Diumumkan: 20 Juni
- Shanghai: 4-5 Juli (double header)
- Tokyo: 25-26 Juli (double header)
- London: 15-16 Agustus (double header)
Ketidakhadiran Jakarta dalam jadwal sementara Formula E 2025/2026 menjadi topik hangat yang perlu ditanggapi serius oleh semua pihak. Semoga negosiasi dan komunikasi yang intensif dapat menghasilkan hasil positif sehingga Formula E dapat kembali meramaikan sirkuit di Jakarta di masa depan.