Sebuah kejadian unik terjadi di sebuah minimarket di Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand timur laut. Seekor gajah liar masuk dan mengambil camilan dari rak. Kejadian ini terekam CCTV dan menjadi viral di media sosial.
Insiden yang terjadi Senin (3/6/2025) siang ini melibatkan seekor gajah jantan bernama Plai Biang Lek. Usianya 27 tahun dan dikenal warga sekitar karena sering berkeliaran di dekat permukiman.
Gajah Liar Berbelanja Camilan di Minimarket
Rekaman CCTV memperlihatkan gajah tersebut dengan santai memasuki minimarket. Ia langsung menuju rak camilan dan memilih jajanan yang disukainya.
Pemilik toko, Khamploi Kakaew, menceritakan bagaimana ia berusaha mengusir gajah tersebut. Namun, usahanya sia-sia karena gajah itu seolah-olah sengaja datang untuk mencari makanan.
Biang Lek menyantap sekitar 10 bungkus camilan manis, pisang kering, dan camilan kacang. Total kerugiannya sekitar 350 baht atau sekitar Rp 160.000.
Plai Biang Lek, Gajah yang Terlalu Dekat dengan Manusia
Plai Biang Lek memang sering terlihat di sekitar permukiman. Kedekatan habitatnya dengan Taman Nasional Khao Yai menjadi penyebabnya.
Meskipun sering terlihat, ini adalah kali pertama Biang Lek memasuki sebuah toko. Sebelumnya, ia hanya terlihat berkeliaran di sekitar rumah warga.
Menurut Khamploi, bahkan ada gajah lain yang menunggu di luar toko. Seolah-olah mereka bergantian mengambil camilan.
Upaya Konservasi dan Hidup Berdampingan dengan Gajah
Pihak Taman Nasional Khao Yai berhasil menggiring Biang Lek kembali ke hutan. Sebuah kelompok perlindungan satwa juga memberikan kompensasi kepada pemilik toko.
Kompensasi tersebut berupa uang sebesar 800 baht atau sekitar Rp 360.000 sebagai pengganti camilan yang dimakan Biang Lek. Ini menjadi bentuk upaya menjaga harmoni manusia dan satwa.
Populasi gajah liar di Thailand terus menurun. Tekanan dari pariwisata, perburuan, deforestasi, dan perluasan pemukiman manusia menjadi penyebabnya.
Di awal abad ke-20, diperkirakan ada lebih dari 100.000 gajah liar. Sekarang, jumlahnya hanya sekitar 3.000-4.000 ekor.
Perubahan perilaku gajah juga terlihat. Mereka mulai sering memasuki permukiman, bahkan merusak properti warga. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan upaya konservasi yang lebih intensif.
Thanongsak Changin, seorang relawan lokal, menambahkan bahwa Biang Lek juga pernah merusak beberapa tempat lain. Perilaku ini mencerminkan adaptasi gajah terhadap lingkungan yang semakin tertekan.
Interaksi antara manusia dan gajah memang bisa berbahaya. Namun, upaya konservasi dan edukasi penting untuk memastikan keduanya bisa hidup berdampingan dengan aman.
Taman Nasional Khao Yai saat ini menjadi rumah bagi sekitar 140-200 gajah Asia liar. Upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan gajah terus dilakukan.
Kejadian gajah liar masuk minimarket ini menyoroti pentingnya menjaga habitat gajah dan mencari solusi hidup berdampingan antara manusia dan satwa liar. Konservasi dan edukasi menjadi kunci keberhasilannya.