Ghosting, praktik menghilang tanpa kabar dalam sebuah hubungan, memang menyakitkan. Namun, menghubungi pelaku ghosting sebaiknya dihindari. Terdapat beberapa kondisi khusus di mana mengirim pesan mungkin dipertimbangkan, bukan untuk meminta balikan, melainkan untuk penyelesaian emosional dan ekspresi diri. Artikel ini akan membahas lima kondisi tersebut.
Menghubungi seseorang yang melakukan ghosting umumnya tidak disarankan. Namun, terkadang ada alasan yang memadai untuk melakukannya.
Kapan Anda Boleh Mengirim Pesan kepada Pelaku Ghosting?
Kontak yang terputus secara tiba-tiba setelah komunikasi yang baik dapat menjadi alasan untuk menghubungi pelaku ghosting. Namun, ingatlah bahwa tujuannya bukanlah untuk meminta penjelasan agar kembali bersama.
1. Hubungan Baik yang Tiba-tiba Putus
Amy North, pelatih kencan daring, menyarankan untuk menghubungi pelaku ghosting jika hubungan berjalan lancar dan tiba-tiba berakhir tanpa penjelasan. Kirim pesan yang tenang dan sopan untuk mengungkapkan perasaan Anda.
Tujuan pesan tersebut bukan untuk memohon, tetapi untuk menunjukkan kedewasaan emosional Anda. Ini penting untuk proses penyembuhan diri Anda.
2. Lebih dari Empat Kali Pertemuan
Ruby Payne, pakar hubungan, berpendapat jika Anda sudah bertemu lebih dari empat kali, Anda berhak atas kejelasan. Namun, hindari emosi negatif dalam pesan Anda.
Ungkapkan keinginan Anda untuk mendapat penjelasan dengan cara yang afirmatif dan hindari menyalahkan atau menyerang secara verbal. Kedewasaan dalam komunikasi sangat penting.
3. Janji Kencan yang Dibatalkan atau Ditinggalkan
Dibatalkan atau ditinggalkan tanpa kabar saat Anda sudah siap untuk bertemu adalah pengalaman yang sangat menyakitkan. Dalam situasi ini, Anda boleh mengirim pesan untuk mengungkapkan kekecewaan Anda.
Namun, hindari menggunakan pesan sebagai senjata. Sampaikan harapan Anda agar mereka lebih jujur di masa mendatang. Jaga nada komunikasi tetap tenang dan objektif.
4. Menyampaikan Perasaan yang Terpendam
John De Oca, pelatih hubungan dan praktisi kesehatan, menekankan pentingnya niat dalam mengirim pesan. Jangan melakukannya hanya untuk mendapatkan reaksi.
Jika tujuan Anda adalah menyampaikan perasaan yang terpendam untuk ketenangan pribadi, itu bisa menjadi langkah penutup yang sehat. Prioritaskan kesehatan mental Anda sendiri.
5. Menghentikan Pola Ghosting Berulang
Meskipun tidak selalu berhasil, mengirim pesan yang sopan dapat membantu pelaku ghosting menyadari perilakunya. Ini bukan untuk diri Anda sendiri, tetapi untuk orang lain di masa depan.
Jangan berharap permintaan maaf atau perubahan besar. Yang terpenting adalah Anda sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan bijak. Kedewasaan dan kejernihan komunikasi sangat diutamakan.
Kesimpulannya, menghubungi pelaku ghosting bukanlah tindakan yang selalu tepat. Namun, dalam lima kondisi yang dijelaskan di atas, komunikasi yang tenang dan sopan dapat menjadi cara untuk menyelesaikan emosi Anda dan, dalam beberapa kasus, mungkin membantu pelaku ghosting menyadari perilakunya. Prioritaskan kesehatan mental dan emosional Anda sendiri dalam setiap prosesnya. Ingatlah bahwa Anda pantas mendapatkan perlakuan yang penuh hormat.