Setelah rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia perlu mewaspadai risiko kesehatan. Fase Armuzna sangat menguras tenaga, sehingga pembatasan aktivitas di luar ruangan sangat penting untuk pemulihan dan pencegahan berbagai penyakit.
Suhu ekstrem di Arab Saudi, yang mencapai 46 derajat Celcius, meningkatkan risiko heatstroke dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi jemaah untuk memprioritaskan istirahat dan menghindari kelelahan berlebihan.
Waspada Ancaman Kesehatan Pasca Armuzna
Dr. Yuli Farianti, M.Epid., Ketua Tim Asistensi PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan, mengingatkan jemaah untuk berhati-hati. Memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan dapat berakibat fatal.
Beberapa ancaman kesehatan serius meliputi kelelahan fisik, heatstroke, dan dehidrasi. Kondisi ini bisa memburuk bagi jemaah dengan masalah kesehatan kronis.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Kelelahan fisik berlebihan ditandai dengan tubuh lemas, lesu, pusing, nyeri otot, dan kesulitan berkonsentrasi. Perhatikan juga gejala disorientasi, seperti kebingungan arah dan perubahan suasana hati.
Heatstroke, kondisi yang berbahaya, ditandai dengan suhu tubuh di atas 40 derajat Celcius, kulit panas dan kering, denyut nadi cepat, sakit kepala hebat, mual, muntah, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran. Gangguan pada otot, tulang, dan persendian juga perlu diwaspadai.
Tips Menjaga Kesehatan Pasca Puncak Haji
Untuk menjaga kesehatan pasca Armuzna, prioritaskan istirahat yang cukup. Tidur berkualitas sangat penting untuk pemulihan tubuh.
Batasi aktivitas di luar ruangan, terutama antara pukul 10.00–16.00. Jika terpaksa keluar, gunakan perlindungan seperti payung dan sepatu nyaman.
Pertimbangkan kondisi fisik sebelum ibadah sunnah. Jangan memaksakan diri jika tubuh lelah. Bijak dalam berziarah, pilih waktu sejuk, dan batasi durasi.
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Minum air putih atau air zamzam minimal 2 liter per hari. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan hindari makanan pedas.
Saling membantu sesama jemaah, terutama lansia dan mereka yang memiliki penyakit kronis. Laporkan kepada petugas kesehatan jika merasa kurang sehat.
Kerja sama dan saling menjaga kesehatan sangat penting. Ingat, kesehatan adalah modal utama agar ibadah haji kita diterima dan kita kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa. Namun, kesehatan tetap menjadi prioritas utama untuk memastikan perjalanan ibadah berjalan lancar dan aman. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan penuh keberkahan.