Sebuah video viral di media sosial mengklaim menampilkan anak dari Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit), pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), tengah memprovokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membunuh umat Islam. Klaim ini terbukti salah dan telah diklarifikasi oleh tim Cek Fakta Kompas.com. Informasi yang beredar sepenuhnya merupakan hoaks.
Video yang dimaksud menampilkan seorang pria berbincang dengan Jokowi. Pria tersebut meminta Jokowi untuk menindak tegas pihak-pihak yang menyerang pemerintah. Narasi yang beredar di berbagai platform media sosial, seperti Facebook, menghubungkan pria tersebut dengan DN Aidit dan menambahkan konteks yang menyesatkan. Namun, penelusuran lebih lanjut mengungkapkan fakta yang berbeda.
Penjelasan Video Viral: Bukan Anak DN Aidit
Video yang beredar sebenarnya telah beredar sejak tahun 2022. Tim Cek Fakta Kompas.com berhasil melacak sumber video asli dari kanal YouTube MerdekaDotCom. Judul video aslinya adalah “Profil Benny Rhamdani, Sosok Kepala BP2MI Minta Izin ke Jokowi Tempur Lawan Oposisi”.
Pria yang ada dalam video tersebut bukanlah anak DN Aidit. Pria tersebut adalah Benny Rhamdani, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Benny Rhamdani juga dikenal sebagai ketua umum Barikade 98, salah satu relawan Jokowi pada Pilpres 2019. Pertemuan tersebut terjadi di sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 26 November 2022.
Klarifikasi Benny Rhamdani dan Konteks Sebenarnya
Setelah video tersebut viral dan menimbulkan berbagai interpretasi yang salah, Benny Rhamdani memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa pernyataannya dalam video tersebut ditujukan untuk meminta Jokowi menindak tegas pihak-pihak yang menyerang pemerintah melalui jalur hukum.
Benny menyatakan kekesalannya terhadap pihak-pihak yang menyebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah. Ia melihat tindakan tersebut sebagai bagian dari dendam politik pasca-Pilpres 2019. Perlu ditekankan bahwa pernyataannya sama sekali tidak terkait dengan ajakan untuk membunuh umat Islam.
Identifikasi Kekeliruan dan Penyebaran Hoaks
Kesimpulannya, klaim yang mengaitkan video tersebut dengan anak DN Aidit dan memprovokasi Jokowi untuk membunuh umat Islam adalah hoaks. Pria dalam video tersebut adalah Benny Rhamdani, bukan anak DN Aidit. Permintaannya kepada Jokowi berkaitan dengan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang menyerang pemerintah, bukan ajakan untuk melakukan kekerasan terhadap kelompok tertentu.
Penyebaran informasi hoaks ini patut diwaspadai. Penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi dari berbagai sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Mengandalkan informasi dari sumber yang tidak kredibel dapat menyebabkan kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang salah. Melalui verifikasi fakta, kita dapat menangkal penyebaran hoaks dan menjaga integritas informasi publik.