Pemerintah Indonesia resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Pengumuman ini disampaikan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, setelah Sidang Isbat yang digelar Selasa, 27 Mei 2025. Keputusan ini mengakhiri masa menunggu umat Muslim di Indonesia dan memberikan kepastian dalam mempersiapkan perayaan Idul Adha.
Penetapan tanggal tersebut didasarkan pada hasil sidang yang mempertimbangkan data hisab dan rukyatul hilal. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli astronomi dan perwakilan ormas Islam. Keakuratan penetapan ini diperkuat oleh keselarasannya dengan hasil hisab yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, meskipun metode perhitungannya berbeda.
Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H: Hasil Sidang Isbat
Sidang Isbat, yang berlangsung secara tertutup, melibatkan berbagai pihak penting. Perwakilan dari organisasi masyarakat Islam, ahli astronomi, Komisi VII DPR, dan instansi terkait turut hadir. Prosesnya sendiri terdiri dari beberapa tahapan krusial untuk memastikan keakuratan penetapan.
Data hisab mengenai posisi hilal awal Dzulhijjah 1446 H dipaparkan terlebih dahulu. Selanjutnya, laporan rukyatul hilal dari 114 titik lokasi di seluruh Indonesia dikumpulkan dan dianalisis. Setelah pembahasan mendalam berdasarkan data hisab dan laporan rukyat, keputusan resmi kemudian diambil.
Kriteria MABIMS dan Hasil Pemantauan Hilal
Indonesia menggunakan kriteria baru dalam metode rukyat hilal, sesuai kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Kriteria ini mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi (jarak sudut antara bulan dan matahari) minimal 6,4 derajat.
Hasil pemantauan menunjukkan posisi hilal di sebagian besar wilayah Indonesia telah memenuhi kriteria MABIMS. Tinggi hilal bervariasi, dilaporkan antara 0,74 derajat di Jayapura hingga lebih dari 3,2 derajat di Banda Aceh. Elongasi pun tercatat antara 5,84 derajat hingga 7,10 derajat. Data ini menjadi dasar kuat penetapan 1 Dzulhijjah.
Keselarasan dengan Muhammadiyah dan Persiapan Idul Adha
Menariknya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menetapkan tanggal yang sama untuk awal Dzulhijjah dan Idul Adha 1446 H. Meskipun menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berbeda dari pemerintah, kedua metode menghasilkan kesimpulan yang sama. Ini menunjukkan konsistensi perhitungan dan memperkuat keyakinan akan keakuratan penetapan tanggal Idul Adha.
Kesamaan penetapan tanggal ini tentunya memberikan kepastian dan ketenangan bagi umat Islam di Indonesia. Umat dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang untuk menyambut bulan Dzulhijjah, bulan suci yang menandai puncak ibadah haji dan perayaan Idul Adha dengan ibadah kurban. Kesamaan ini juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan ukhuwah Islamiyah di tengah keberagaman metode perhitungan.
Dengan demikian, Indonesia siap menyambut Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Semoga perayaan ini membawa berkah dan keberkahan bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Semoga semangat kebersamaan dan solidaritas dalam menjalankan ibadah kurban semakin menguatkan tali silaturahmi antar sesama. Semoga Idul Adha tahun ini menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.