Persaingan industri kripto di Asia Tenggara semakin ketat. Vietnam dan Thailand, dua negara tetangga, gencar menerapkan kebijakan progresif untuk memperkuat ekosistem aset digital mereka. Hal ini menempatkan Indonesia di persimpangan jalan: memperkuat posisinya atau tertinggal dalam persaingan regional.
Indonesia, yang saat ini berada di peringkat ketiga adopsi kripto global, berisiko kehilangan posisinya jika tidak segera mengambil langkah strategis. Keunggulan kompetitif negara perlu ditingkatkan agar tetap relevan dalam lanskap industri kripto yang dinamis.
Kebijakan Progresif Vietnam dan Thailand
Thailand menawarkan insentif pajak penghasilan pribadi sebesar 15 persen untuk pengguna bursa kripto lokal hingga 2029. Langkah ini bertujuan menarik investor ritel maupun institusi.
Vietnam, pada Juni 2025, mengesahkan Undang-Undang Industri Teknologi Digital yang secara resmi mencakup aset kripto. Undang-undang ini juga mengatur standar anti pencucian uang (AML) dan anti terorisme yang ketat.
Kejelasan regulasi di Vietnam memberikan keunggulan kompetitif, meskipun negara ini juga mengklasifikasikan kripto sebagai aset digital, sama seperti Indonesia.
Tantangan dan Peluang bagi Indonesia
Menurut laporan Chainalysis, Vietnam berada di peringkat kelima, Thailand ke-16, dan Indonesia ke-tiga dalam adopsi kripto global. Posisi Indonesia, meskipun saat ini masih tinggi, rawan tergeser.
Calvin Kizana, CEO Tokocrypto, menekankan pentingnya sinergi antar pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat di Indonesia. Kerjasama ini krusial untuk menciptakan regulasi yang mendukung, edukasi yang masif, dan insentif yang mendorong adopsi kripto.
Kizana menilai insentif pajak Thailand dan kerangka hukum yang jelas di Vietnam patut dipelajari Indonesia. Kedua negara ini menunjukkan bagaimana kebijakan yang tepat dapat mendorong pertumbuhan industri kripto.
Langkah Strategis yang Diperlukan Indonesia
Agar tetap kompetitif, pelaku industri menyarankan Indonesia untuk segera memberlakukan insentif fiskal. Penyederhanaan pajak transaksi aset kripto di bursa lokal misalnya, dapat menjadi pertimbangan.
Perlu juga pembaruan regulasi yang lebih responsif terhadap perkembangan teknologi blockchain dan model bisnis baru. Regulasi yang adaptif dan berinovasi menjadi kunci keberhasilan.
Peningkatan literasi digital dan finansial masyarakat sangat penting untuk memastikan partisipasi yang aman. Dukungan terhadap startup blockchain lokal juga perlu ditingkatkan melalui akses pendanaan dan program inkubasi.
- Memberikan insentif fiskal, seperti penyederhanaan pajak transaksi kripto.
- Memperbarui regulasi agar responsif terhadap perkembangan teknologi blockchain.
- Meningkatkan literasi digital dan finansial masyarakat.
- Memberikan dukungan lebih besar kepada startup blockchain lokal.
Kesimpulan: Membangun Masa Depan Kripto Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kripto, namun keberhasilannya bergantung pada langkah strategis yang tepat dan cepat. Dengan sinergi dan komitmen bersama, Indonesia dapat membangun ekosistem kripto yang kuat dan menjadi pemimpin di Asia Tenggara.
Percepatan regulasi yang responsif, peningkatan literasi digital, dan dukungan bagi startup lokal merupakan kunci untuk memastikan Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga memimpin dalam lanskap industri kripto yang terus berkembang pesat di Asia Tenggara. Masa depan blockchain dan aset digital harus dibangun bersama oleh seluruh elemen bangsa.