Investor asing tampak sangat aktif melakukan akumulasi terhadap saham BCA selama empat hari berturut-turut. Data pasar menunjukkan bahwa aksi beli besar-besaran tersebut mendorong harga saham BCA menembus level Rp 8.475 per lembar.
Banyak analis menyebut fenomena ini sebagai “aksi senyap” yang bisa jadi pertanda kepercayaan institusi asing terhadap prospek bank swasta terbesar di Indonesia.

Faktor Pemicu Naiknya Saham BCA
Berdasarkan analisis riset pasar, kenaikan saham BCA dipicu oleh kombinasi kinerja keuangan yang solid dan aliran dana asing yang masuk besar. Dalam satu laporan, total net foreign buy mencapai sekitar Rp 2,17 triliun selama periode tersebut.
Laba bersih konsolidasi BCA yang tumbuh di kuartal III 2025 menjadi salah satu faktor utama yang menarik perhatian investor asing.
Selain itu, rasio dana murah atau CASA yang tetap tinggi memberi keunggulan operasional bagi bank tersebut, yang juga menjadi daya tarik utama bagi pelaku pasar institusi.
Prospek dan Catatan Analis
Para analis dari sekuritas lokal menilai bahwa meskipun momentum akumulasi asing sangat positif, investor tetap perlu mencermati beberapa catatan penting. Di antaranya adalah potensi koreksi karena kenaikan sebelumnya cukup tajam, serta sensitivitas terhadap perubahan suku bunga acuan dan risiko kredit yang meningkat.
Rekomendasi untuk saham ini sebagian besar masih “Beli”, dengan target harga jangka menengah di atas Rp 9.000 per lembar, namun kondisi pasar global harus tetap diwaspadai.













