Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah serangan besar-besaran Israel ke sejumlah wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2024. Serangan yang diberi nama “Operation Rising Lion” ini menargetkan fasilitas militer dan program nuklir Iran, memicu reaksi keras dari Teheran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dengan tegas membantah adanya upaya komunikasi rahasia melalui pihak ketiga ke Israel. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap laporan yang beredar mengenai pesan Iran untuk Israel yang disampaikan melalui Siprus.
Serangan “Operation Rising Lion” dan Korbannya
Operasi militer Israel yang diberi nama “Operation Rising Lion” merupakan serangan besar-besaran yang melibatkan Angkatan Udara Israel. Serangan dilakukan dalam beberapa gelombang ke berbagai lokasi di Iran, termasuk ibu kota, Teheran.
Serangan ini dilaporkan mengakibatkan jatuhnya sejumlah pejabat militer tinggi Iran. Di antara korban yang dikabarkan tewas adalah Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Militer Iran, beberapa komandan Garda Revolusi, dan sejumlah ilmuwan nuklir.
Skala serangan dan jumlah korban jiwa yang dilaporkan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah. Dunia internasional pun menanti respons Iran atas serangan besar-besaran ini.
Bantahan Iran Terkait Komunikasi Rahasia
Menanggapi berbagai laporan yang menyebutkan adanya jalur komunikasi rahasia antara Iran dan Israel melalui Siprus, Iran langsung membantahnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, secara tegas menyatakan bahwa tidak ada pesan yang dikirimkan ke Israel melalui negara manapun.
Pernyataan ini disampaikan Baqaei kepada kantor berita Mehr, menegaskan posisi resmi pemerintah Iran terkait isu tersebut. Bantahan ini bertujuan untuk mengklarifikasi berbagai spekulasi yang berkembang di tengah memanasnya situasi politik antara kedua negara.
Ketiadaan bukti kredibel yang mendukung adanya komunikasi rahasia ini semakin memperkuat pernyataan Iran. Situasi ini semakin menegaskan bahwa ketegangan antara kedua negara masih sangat tinggi dan berpotensi eskalasi.
Balasan Iran: “Operation True Promise 3”
Sebagai respons atas serangan “Operation Rising Lion”, Iran melancarkan serangan balasan yang diberi nama “Operation True Promise 3”. Sasaran serangan balasan ini adalah fasilitas militer milik Israel.
Detail mengenai “Operation True Promise 3” masih terbatas. Namun, aksi balasan ini semakin menegangkan situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang terbuka antara Iran dan Israel.
Peristiwa ini menyoroti betapa rapuhnya perdamaian di kawasan tersebut dan perlunya upaya diplomasi intensif untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih besar. Keterlibatan komunitas internasional sangat diperlukan untuk meredakan ketegangan.
Ke depannya, perkembangan situasi di Timur Tengah patut dipantau dengan cermat. Kemungkinan besar upaya diplomasi intensif akan dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencegah konflik yang lebih besar dan menjaga stabilitas kawasan.
Perlu diingat bahwa informasi mengenai korban jiwa dan detail serangan masih berkembang dan perlu diverifikasi lebih lanjut dari berbagai sumber yang kredibel. Situasi ini sangat dinamis dan perkembangannya patut dipantau terus menerus.