Indonesia Open 2025 menyajikan babak 16 besar yang menegangkan bagi pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Mereka harus mengakui keunggulan ganda Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, setelah melewati pertarungan rubber game yang dramatis.
Kekalahan ini menjadi pukulan bagi harapan Indonesia di turnamen bergengsi tersebut. Meskipun telah berjuang maksimal, Jafar/Felisha harus rela tersingkir dan meninggalkan satu tempat lagi di perempat final untuk wakil Indonesia lainnya.
Perjuangan Gigih Jafar/Felisha Berakhir di Babak 16 Besar
Pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, berlangsung sengit. Jafar/Felisha sempat unggul di game pertama, namun akhirnya harus menyerah dengan skor 21-23.
Mereka mampu bangkit di game kedua dan menyamakan kedudukan dengan skor 21-14. Sayangnya, kekuatan mereka mulai memudar di game penentuan.
Di game ketiga, Hiroki/Saito tampil agresif dan menekan pertahanan Jafar/Felisha. Pasangan Indonesia akhirnya kalah dengan skor 20-22.
Analisis Kekalahan dan Rencana Evaluasi
Usai pertandingan, Jafar mengakui banyak melakukan kesalahan, terutama dalam menghadapi tekanan dari Hiroki Midorikawa. Tekanan tersebut membuat pertahanan mereka kerap jebol.
Ia berencana mengevaluasi strategi pertahanan yang dinilai mudah ditembus. Peningkatan kekuatan dan stamina fisik juga menjadi fokus utama evaluasi.
Jafar menyadari pentingnya stamina untuk menjaga fokus sepanjang pertandingan. Ketahanan fisik yang kurang optimal berpengaruh pada konsentrasi mereka di lapangan.
Sementara itu, Felisha mengungkapkan bahwa pasangan Jepang bermain sangat rapat dan mampu membaca kelemahan mereka. Strategi serangan yang sudah disiapkan pun menjadi kurang efektif.
Mereka menyadari bahwa Hiroki/Saito telah mempelajari permainan mereka dengan baik. Hal ini membuat pasangan Jepang mampu mengantisipasi serangan Jafar/Felisha.
Harapan dan Tantangan bagi Ganda Campuran Indonesia
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Jafar/Felisha atas Hiroki/Saito. Sebelumnya, mereka juga kalah di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2025 pada 12 April lalu.
Kini, harapan Indonesia di sektor ganda campuran Indonesia Open 2025 hanya bertumpu pada Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil yang sudah memastikan langkah ke perempat final.
Kegagalan Jafar/Felisha ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh atlet bulu tangkis Indonesia. Persiapan yang matang dan strategi yang tepat sangat penting untuk menghadapi kompetisi di level internasional.
Ke depannya, perlu peningkatan kualitas latihan, baik dari segi teknik, strategi, maupun fisik. Hal ini demi meningkatkan daya saing atlet Indonesia di kancah internasional.
Indonesia Open 2025 menjadi ajang pembelajaran yang berharga bagi para atlet. Semoga kegagalan ini dapat menjadi motivasi untuk berlatih lebih keras dan meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang.
Dengan berakhirnya perjuangan Jafar/Felisha, fokus kini tertuju pada Adnan/Indah yang diharapkan mampu membawa pulang gelar juara untuk Indonesia. Semoga mereka mampu menampilkan performa terbaik dan mengharumkan nama bangsa.