Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kabar baik bagi warga Jakarta yang akan merayakan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 1446 H. Kebijakan ganjil genap (gage) di Ibukota akan ditiadakan sementara selama periode libur panjang, yaitu mulai tanggal 28 Maret hingga 7 April 2025. Hal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat selama periode tersebut.
Keputusan ini diumumkan resmi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya. Mereka berharap peniadaan gage dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan bepergian selama masa libur panjang.
Peniadaan Ganjil Genap Selama Libur Panjang
Dishub DKI Jakarta menegaskan bahwa penerapan ganjil genap akan dihentikan total selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025. Artinya, selama periode tersebut, kendaraan dengan pelat nomor ganjil maupun genap dapat melintas di semua ruas jalan yang biasanya memberlakukan sistem ganjil genap.
Penerapan sistem ganjil genap di Jakarta akan kembali aktif pada tanggal 8 April 2025. Warga Jakarta dapat memanfaatkan masa libur panjang ini dengan lebih leluasa tanpa perlu khawatir akan pembatasan kendaraan.
Penerapan Terbatas di Pekan Terakhir Maret
Meskipun ditiadakan selama libur panjang, sistem ganjil genap tetap berlaku di pekan terakhir Maret, tepatnya dari tanggal 24 hingga 27 Maret 2025. Setelah tanggal 27 Maret, aturan tersebut resmi dihentikan hingga awal April.
Hal ini memberikan waktu bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri sebelum masa peniadaan kebijakan ganjil genap sepenuhnya. Pengendara diharapkan tetap mematuhi aturan yang berlaku hingga tanggal 27 Maret untuk menghindari sanksi.
28 Titik Jalan dan Gerbang Tol yang Terdampak
Selama ini, sistem ganjil genap diberlakukan di 28 titik jalan utama dan akses gerbang tol di Jakarta. Kebanyakan titik tersebut berada di sekitar gerbang tol dalam kota, yang seringkali mengalami kemacetan tinggi pada jam-jam sibuk.
Berikut daftar lengkap 28 titik lokasi yang terdampak peniadaan sistem ganjil genap:
1. Jalan Anggrek Neli Murni hingga akses masuk Tol Jakarta-Tangerang
2. Off ramp Tol Slipi/Palmerah/Tanah Abang menuju Jalan Brigjen Katamso
3. Jalan Brigjen Katamso ke Gerbang Tol Slipi 2
4. Off ramp Tol Tomang/Grogol sampai Jalan Kemanggisan Utama
5. Simpang Jalan Palmerah Utara – Jalan KS Tubun menuju Gerbang Tol Slipi 1
6. Jalan Pejompongan Raya ke Gerbang Tol Pejompongan
7. Off ramp Tol Slipi/Palmerah/Tanah Abang menuju Jalan Tentara Pelajar
8. Off ramp Tol Benhil/Senayan/Kebayoran menuju Jalan Gerbang Pemuda
9. Off ramp Tol Kuningan/Mampang/Menteng hingga Simpang Kuningan
10. Jalan Taman Patra menuju Gerbang Tol Kuningan 2
11. Off ramp Tol Tebet/Manggarai/Pasar Minggu menuju Simpang Pancoran
12. Simpang Pancoran hingga Gerbang Tol Tebet
13. Jalan Tebet Barat Dalam Raya menuju Gerbang Tol Tebet 2
14. Off ramp Tol Tebet/Manggarai/Pasar Minggu sampai Jalan Pancoran Timur II
15. Off ramp Tol Cawang/Halim/Kampung Melayu menuju simpang Jalan Otto Iskandardinata – Jalan Dewi Sartika
16. Simpang Jalan Dewi Sartika – Jalan Otto Iskandardinata ke Gerbang Tol Cawang
17. Off ramp Tol Halim/Kalimalang ke Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang
18. Jalan Cipinang Cempedak IV menuju Gerbang Tol Kebon Nanas
19. Jalan Bekasi Timur Raya hingga Gerbang Tol Pedati
20. Off ramp Tol Pisangan/Jatinegara ke Jalan Bekasi Barat
21. Off ramp Tol Jatinegara/Klender/Buaran menuju Jalan Bekasi Timur Raya
22. Jalan Bekasi Barat hingga Gerbang Tol Jatinegara
23. Simpang Jalan Rawamangun Muka Raya – Jalan Utan Kayu Raya menuju Gerbang Tol Rawamangun
24. Off ramp Tol Rawamangun/Salemba/Pulogadung ke simpang Jalan Utan Kayu Raya – Jalan Rawamangun Muka Raya
25. Off ramp Tol Rawamangun/Salemba/Pulogadung ke simpang Jalan H Ten Raya – Jalan Rawasari Selatan
26. Simpang Jalan Rawasari Selatan – Jalan H Ten Raya ke Gerbang Tol Pulomas
27. Off ramp Tol Cempaka Putih/Senen/Pulogadung menuju simpang Jalan Letjend Suprapto – Jalan Perintis Kemerdekaan
28. Simpang Jalan Pulomas hingga Gerbang Tol Cempaka Putih
Sanksi Tetap Berlaku Hingga 27 Maret
Meskipun kebijakan ganjil genap ditiadakan mulai 28 Maret, pengendara yang melanggar aturan sebelum tanggal tersebut tetap akan dikenakan sanksi sesuai UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009. Sanksi berupa tilang dengan denda maksimal Rp500.000 tetap berlaku.
Penting bagi pengendara untuk tetap waspada dan mematuhi peraturan lalu lintas hingga tanggal 27 Maret 2025. Setelahnya, pengendara dapat menikmati kelancaran lalu lintas selama periode libur panjang.
Peniadaan sementara sistem ganjil genap diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Jakarta dalam menjalani aktivitas selama libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri. Namun, kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas tetap penting untuk menjaga kelancaran arus kendaraan dan keselamatan bersama. Diharapkan masyarakat dapat tetap mematuhi peraturan lalu lintas lainnya dan menjaga keselamatan berkendara selama periode libur.
