Juventus harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 di babak 16 besar. Kekalahan telak mereka dari Real Madrid di Hard Rock Stadium, Rabu (2/7/2025) dini hari WIB, ditandai dengan gol tunggal Gonzalo Garcia yang menjebol gawang Si Nyonya Tua.
Kekalahan ini semakin menyakitkan karena Juventus dilanda krisis cedera pemain yang memaksa pelatih Igor Tudor melakukan pergantian pemain secara besar-besaran sepanjang pertandingan.
Badai Cedera Menerjang Juventus
Sepuluh pemain Juventus meminta untuk digantikan karena cedera. Kondisi ini memaksa pelatih Tudor untuk merombak susunan pemainnya secara drastis.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Tudor kepada Sport Mediaset. Ia mengakui kesulitannya dalam mengatur strategi karena banyaknya pemain yang cedera.
Salah satu pemain yang paling terlihat menderita adalah Lloyd Kelly. Ia harus meninggalkan lapangan karena masalah otot, meninggalkan celah besar di lini pertahanan Juventus.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Nico Gonzalez terpaksa diturunkan sebagai pemain pengganti di menit ke-59.
Serangan Bertubi-Tubi dari Real Madrid
Masalah cedera tidak hanya terjadi di lini belakang. Kenan Yildiz juga mengalami cedera yang memaksanya digantikan oleh Teun Koopmeiners di menit ke-71.
Yildiz sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda cedera saat pemanasan. Namun, masalah cedera yang menimpa pemain lain membuat Tudor terpaksa tetap memainkannya.
Situasi semakin rumit karena Frank Conceicao juga mengalami cedera. Tudor khawatir timnya akan bermain dengan 10 pemain jika memaksakan Conceicao untuk bermain.
Bahkan, Federico Gatti yang tengah menderita flu pun dipaksa bermain untuk menggantikan Daniele Rugani. Pergantian ini bertujuan untuk menyegarkan lini belakang yang sudah kocar-kacir.
Strategi Tudor Terganggu Krisis Cedera
Pelatih Igor Tudor mengakui bahwa rencananya terganggu oleh banyaknya pemain yang cedera. Ia terpaksa melakukan pergantian pemain yang tidak sesuai dengan strategi awal.
Meskipun para pemainnya telah berjuang keras, jumlah cedera yang banyak membuat Juventus kesulitan mengembangkan permainan dan akhirnya menelan kekalahan.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Juventus. Pentingnya menjaga kondisi fisik pemain dan mempunyai kedalaman skuad yang mumpuni untuk menghadapi turnamen sebesar Piala Dunia Antarklub menjadi hal krusial.
Ke depan, Juventus perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Perawatan dan pencegahan cedera pemain harus menjadi prioritas utama.
Dengan demikian, Juventus bisa kembali tampil kompetitif dan meraih prestasi gemilang di kompetisi-kompetisi berikutnya.