Drone-drone Iran telah menjadi sumber kekhawatiran bagi Israel, bahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah menyatakan kekagumannya terhadap teknologi drone Iran yang murah namun mematikan.
Kemampuan drone Iran yang canggih dan relatif terjangkau membuat mereka menjadi ancaman serius. Hal ini terlihat dari pernyataan Trump pada Mei lalu di Qatar, saat ia meminta perusahaan-perusahaan pertahanan AS untuk memproduksi drone yang mirip dengan drone Iran. “Saya katakan ke salah satu perusahaan pertahanan, ‘Saya butuh banyak drone, dan Anda tahu, Iran buat drone yang bagus dan mereka membuat hanya seharga US$35.000 hingga US$40.000’,” ungkap Trump.
Pernyataan Trump ini bukan hanya sekadar pujian, tetapi juga bisa diartikan sebagai pengakuan atas kemajuan teknologi militer Iran. Kehebatan drone Iran ini juga disinggung Trump dalam konteks perang Rusia-Ukraina, di mana ia mengamati peran signifikan drone dalam konflik tersebut.
Keunggulan Drone Iran: Murah, Canggih, dan Mematikan
Keberhasilan Iran dalam memproduksi drone dengan biaya rendah namun kemampuan tinggi, merupakan sebuah terobosan signifikan. Kemampuan ini bermula dari keberhasilan Iran dalam merekayasa ulang drone siluman AS RQ-170 Sentinel. Drone ini, yang pada masanya merupakan drone paling canggih di dunia, menjadi dasar pengembangan teknologi drone Iran.
Dua perusahaan utama di Iran, Perusahaan Industri Pembuat Pesawat Terbang Iran (HESA) dan Shahed Aviation Industries, menjadi pionir dalam desain dan produksi drone-drone ini. Salah satu contohnya adalah Arash-2, sebuah drone kamikaze dengan jangkauan terjauh di dunia.
Spesifikasi dan Kemampuan Arash-2
Arash-2 memiliki kecepatan sekitar 400 km/jam dengan mesin jet dan 200 km/jam dengan mesin piston. Drone ini mampu membawa hulu ledak sekitar 30 kg, dan hingga 260 kg dengan mesin roket. Dengan lebar sayap 4 meter dan panjang 4,5 meter, Arash-2 memiliki jangkauan hingga 2.000 km, cukup untuk menjangkau Israel atau pangkalan udara AS di Timur Tengah.
Klaim dari sumber-sumber Iran menyebutkan bahwa Arash-2 dilengkapi dengan kepala radar pelacak pasif untuk menghancurkan stasiun radar, serta kemungkinan dilengkapi dengan kamera televisi, meskipun bukti visual masih terbatas.
Dampak dan Analisis
Keberadaan drone-drone Iran yang canggih dan terjangkau menimbulkan implikasi strategis yang signifikan. Kemampuan untuk menargetkan instalasi militer jarak jauh, serta biaya produksinya yang rendah, membuat drone-drone ini menjadi ancaman yang serius bagi negara-negara di kawasan tersebut.
Keberhasilan Iran ini juga menunjukkan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi militer canggih, meskipun menghadapi sanksi internasional. Hal ini menjadi tantangan bagi negara-negara lain untuk mengembangkan strategi pertahanan yang efektif guna menghadapi ancaman drone-drone tersebut. Lebih lanjut, keberhasilan Iran juga bisa menginspirasi negara lain untuk mengembangkan teknologi drone dengan biaya yang lebih terjangkau.
Meskipun terdapat klaim mengenai kemampuan Arash-2, validasi independen atas spesifikasi dan kemampuannya masih diperlukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis sepenuhnya efektivitas dan kemampuan operasional drone-drone ini dalam kondisi nyata.
Kesimpulannya, kemampuan drone Iran yang mengejutkan telah mengubah lanskap pertahanan di Timur Tengah dan dunia, menimbulkan pertanyaan serius tentang strategi pertahanan dan superioritas teknologi militer di masa depan.