Lebaran Idul Adha identik dengan hidangan daging lezat, mulai dari opor, gulai, sate, hingga rendang. Namun, kelezatan ini seringkali membuat kita mengonsumsi daging secara berlebihan, tanpa menyadari potensi peningkatan kadar kolesterol.
Daging dan makanan bersantan memang dikenal sebagai pemicu peningkatan kolesterol. Lalu, bagaimana kita mengenali tanda-tanda kolesterol naik setelah menyantap hidangan kaya daging?
Respons Tubuh terhadap Konsumsi Daging: Rasa Ngantuk dan Lemas
Setelah makan, tubuh langsung bereaksi dengan mengoptimalkan sistem pencernaan.
Aliran darah lebih terpusat ke saluran pencernaan, sehingga pasokan darah ke organ lain, termasuk otak, berkurang.
Hal ini menyebabkan rasa kantuk dan lemas, yang merupakan respons alami tubuh.
Menurut dr. Ray Rattu, SpPD dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, rasa mengantuk dan kurang konsentrasi setelah makan besar adalah hal yang wajar.
Gejala Lain Peningkatan Kolesterol: Begah, Nyeri Pundak dan Kepala
Konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, seperti daging, juga dapat menyebabkan gejala lain.
Perut kembung (bloating) atau begah seringkali muncul.
Jika kadar kolesterol atau lemak jenuh berlebihan, nyeri atau tegang pada pundak, leher, dan belakang kepala (kuduk) bisa terjadi.
Penyerapan asam lemak berlebihan dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, memicu gangguan otot dan saraf di area tersebut.
Gejala seperti tegang di kuduk dan sakit kepala bisa menjadi tanda adanya masalah, namun belum tentu langsung berhubungan dengan kolesterol tinggi.
Membedakan Gejala Kolesterol Tinggi dengan Kondisi Lain
Meskipun gejala seperti sakit kepala dan tegang di kuduk dapat muncul setelah mengonsumsi makanan berlemak, penting diingat bahwa ini belum tentu indikasi langsung kolesterol tinggi.
Banyak faktor lain yang dapat menyebabkan gejala serupa.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebabnya.
Dr. Ray menekankan perlunya mempertimbangkan berbagai variabel lain yang juga dapat menyebabkan gejala tersebut.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat disarankan jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut secara persisten.
Kesimpulannya, meski menikmati hidangan lezat Idul Adha, waspadalah terhadap potensi peningkatan kolesterol. Perhatikan respons tubuh setelah makan dan konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau persisten. Menjaga pola makan seimbang dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol.