Sulawesi Tenggara bersiap menyambut kehadiran markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) telah menyiapkan lahan seluas 200 hektar untuk pembangunan markas elit TNI AD ini. Keputusan ini diambil menyusul kunjungan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi ke Kantor Gubernur Sultra. Pembangunan markas ini diharapkan akan memperkuat pertahanan di wilayah Sulawesi dan mendukung operasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Pembangunan markas Kopassus di Sulawesi Tenggara tidak hanya berdampak positif pada sektor pertahanan. Investasi ini juga diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Pembangunan Markas Kopassus: Strategi Pertahanan dan Penguatan Ekonomi Sulawesi Tenggara
Pemprov Sultra telah mengalokasikan lahan seluas 200 hektar untuk pembangunan markas Grup V Kopassus. Lokasi pastinya masih dirahasiakan demi alasan keamanan. Namun, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menekankan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung proyek ini sepenuhnya.
Pembangunan markas tidak hanya mencakup bangunan utama. Rencananya, komplek ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti squadron helikopter dan pesawat tempur, rumah sakit, sekolah, dan pasar. Hal ini akan menciptakan pusat kegiatan ekonomi baru yang dinamis di sekitar markas.
Dampak Ekonomi yang Signifikan
Kehadiran ribuan prajurit Kopassus dan keluarganya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Perputaran uang dari gaji prajurit saja diperkirakan mencapai miliaran rupiah setiap bulannya. Ini akan berdampak positif pada sektor perdagangan, jasa, dan usaha kecil menengah (UKM) di sekitar lokasi markas.
Pembangunan infrastruktur pendukung juga akan menciptakan lapangan kerja baru. Proyek konstruksi, operasional fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta pengelolaan pasar akan menyerap banyak tenaga kerja lokal.
Lokasi Strategis dan Pertimbangan Mobilitas
Pemilihan Sulawesi Tenggara sebagai lokasi markas Grup V Kopassus didasarkan pada pertimbangan strategis. Sulawesi merupakan pulau besar yang memerlukan penguatan pertahanan. Lokasi di Kendari dinilai ideal untuk mobilitas pasukan dalam mendukung operasi di seluruh wilayah Sulawesi.
Letak geografis Sulawesi Tenggara juga dianggap strategis. Keberadaan markas di Sultra akan melengkapi keberadaan markas Kopassus di Kalimantan dan Timika, Papua. Hal ini akan mempercepat waktu respons Kopassus terhadap berbagai situasi yang mungkin terjadi di wilayah Indonesia bagian timur.
Dukungan Penuh Pemerintah Daerah dan TNI
Gubernur Andi Sumangerukka menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan markas Kopassus. Beliau melihat proyek ini sebagai investasi strategis bagi pembangunan Sulawesi Tenggara. Selain penguatan pertahanan, proyek ini juga akan memicu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi juga menekankan pentingnya pembangunan markas ini untuk memperkuat pertahanan nasional. Beliau menegaskan bahwa kehadiran Kopassus di Sulawesi Tenggara akan meningkatkan kesiapsiagaan TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara di wilayah tersebut. Pemilihan lokasi Kendari juga mempertimbangkan faktor strategi mobilitas dan penguatan pertahanan di wilayah kepulauan.
Pembangunan markas Kopassus di Sulawesi Tenggara merupakan langkah strategis yang memiliki dampak luas, baik bagi sektor pertahanan maupun perekonomian daerah. Proyek ini menandai komitmen pemerintah dan TNI dalam memperkuat pertahanan negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Kehadiran markas ini diharapkan akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.