Pentagon telah menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Ukraina karena stok amunisi di Amerika Serikat menipis. Keputusan ini berdampak pada pengiriman rudal pertahanan udara dan amunisi presisi lainnya. Penundaan pengiriman tersebut telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Berbagai jenis senjata terdampak oleh penghentian ini. Informasi ini didapat dari dua sumber yang mengetahui keputusan tersebut, seperti yang dilaporkan *Politico*, *Reuters*, dan *Al Arabiya*.
Penghentian Pengiriman Senjata ke Ukraina
Penghentian pengiriman senjata termasuk puluhan rudal pencegat Patriot. Lebih dari 100 rudal Hellfire dan puluhan rudal Stinger juga terkena dampaknya. Pencegat pertahanan udara untuk melawan drone dan proyektil Rusia juga ditunda pengirimannya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.
Dampak terhadap Kekuatan Militer Ukraina
Ukraina juga tidak akan menerima ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi. Lebih dari 250 rudal presisi berpemandu Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS) juga tidak akan dikirimkan. Keterbatasan amunisi ini berpotensi menghambat kemampuan Ukraina dalam melakukan serangan balasan dan mempertahankan wilayah yang dikuasainya. Ini menimbulkan tantangan besar bagi upaya perang Ukraina melawan Rusia.
Respon Pentagon dan Situasi di Ukraina
Pentagon menyatakan sedang meninjau ulang pendekatannya dalam memberikan bantuan militer ke Ukraina. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan dukungan terhadap Ukraina dengan menjaga kesiapan pasukan AS sendiri. Wakil Menteri Pertahanan untuk kebijakan, Elbridge Colby, menjelaskan bahwa Pentagon sedang memeriksa dan menyesuaikan pendekatannya. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan mengakhiri perang di Ukraina sambil menjaga kesiapan pasukan AS. Rusia, yang menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, terus melakukan kemajuan bertahap. Mereka berhasil menguasai wilayah di Donetsk dan Dnipropetrovsk dalam beberapa minggu terakhir. Serangan udara Rusia juga meningkat di seluruh Ukraina. Situasi ini semakin menekan Ukraina yang menghadapi kekurangan amunisi dan menghadapi agresi militer Rusia yang terus berlanjut.
Sejarah Penghentian Bantuan Senjata
Pengiriman bantuan senjata AS sempat dihentikan sementara pada bulan Februari dan Maret. Penghentian sementara ini terjadi sebelum akhirnya bantuan terakhir yang disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden dikirimkan. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menangguhkan pengiriman beberapa minggu setelah memulai peninjauan ulang stok amunisi AS. Stok amunisi AS sendiri telah menyusut selama beberapa tahun terakhir karena pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah. Situasi ini menyoroti kompleksitas bantuan militer internasional dan tantangan dalam mengelola stok senjata. Ke depan, diperlukan perencanaan yang lebih matang untuk memastikan pasokan senjata yang konsisten bagi Ukraina. Kondisi ini juga mendorong perlunya mencari solusi jangka panjang untuk mengakhiri konflik di Ukraina.