Tidur siang, bagi sebagian anak kecil, bukanlah aktivitas yang menyenangkan. Tangisan dan protes seringkali menjadi pemandangan umum saat orangtua atau pengasuh mencoba menidurkan mereka.
Namun, di balik keengganan tersebut, terdapat manfaat penting yang sayang untuk dilewatkan. Tidur siang bukan sekadar istirahat, melainkan kunci bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
Manfaat Tidur Siang untuk Anak Kecil
Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, CEO & Founder Tentang Anak, menjelaskan bahwa tidur siang yang cukup memberikan energi dan kesiapan anak untuk beraktivitas sepanjang hari. Ini berlaku tidak hanya untuk bayi usia 0-12 bulan, tetapi juga anak hingga usia tiga tahun.
Masa pertumbuhan di beberapa tahun pertama kehidupan anak sangat krusial. Tidur siang berperan penting dalam mendukung perkembangan fisik dan mental mereka yang pesat.
Tidur siang membantu proses konsolidasi memori, sehingga anak lebih mudah mengingat dan mencerna informasi yang telah dipelajari. Daya ingat mereka pun meningkat secara signifikan.
Tidur Siang dan Pengaruhnya pada Kesehatan Anak
Selain meningkatkan daya ingat, tidur siang juga berfungsi untuk memulihkan energi yang terkuras setelah beraktivitas. Hal ini mencegah kelelahan berlebih yang dapat menyebabkan anak menjadi rewel dan mudah marah.
Kurang tidur siang berisiko meningkatkan berat badan anak. Kelelahan dapat memicu peningkatan nafsu makan, namun seringkali bukan pada makanan sehat.
Tidur siang, baik siang maupun malam, berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak serta memperkuat sistem imun. Meskipun hormon pertumbuhan (growth hormone) terutama dilepaskan saat tidur malam, tidur siang tetap memberikan kontribusi penting.
Rekomendasi Tidur Siang untuk Anak Usia 3 Tahun ke Atas
Meskipun anjuran tidur siang hingga usia tiga tahun, kebutuhan tidur siang anak akan berkurang secara bertahap antara usia tiga hingga lima tahun. Kebutuhan ini sangat individual dan bergantung pada kondisi masing-masing anak.
Ada beberapa anak yang sulit diajak tidur siang karena menyebabkan jadwal tidur malamnya terganggu. Dalam situasi ini, mungkin tidur siang sudah tidak lagi diperlukan.
Namun, jika anak menjadi rewel dan aktivitasnya terganggu tanpa tidur siang, maka kemungkinan besar mereka masih membutuhkannya. Perhatikan tanda-tanda kelelahan dan perilaku anak untuk menentukan kebutuhan tidur siangnya.
Kesimpulannya, menentukan kebutuhan tidur siang anak harus didasarkan pada observasi terhadap perilaku dan kondisi individu anak. Meskipun anjuran umum ada, fleksibilitas dan pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing anak sangat penting.
Dengan memahami pentingnya tidur siang dan menyesuaikannya dengan kebutuhan anak, orangtua dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak secara holistik, menciptakan anak yang sehat, ceria dan siap menghadapi tantangan sehari-hari.