Wasit Cesar Ramos menciptakan momen kontroversial sekaligus unik dalam laga Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 antara Benfica dan Boca Juniors. Pertandingan yang berlangsung di Hard Rock Stadium, Miami, Selasa (17/6/2025) berakhir imbang 2-2, namun diwarnai tiga kartu merah.
Dua kartu merah diberikan kepada pemain Boca Juniors, Ander Herrera dan Jorge Figal. Satu kartu merah lainnya diberikan kepada striker Benfica, Andrea Belotti. Namun, yang menjadi sorotan adalah kartu merah yang diberikan kepada Jorge Figal.
Kartu Merah Ajaib Bergambar Bunda Maria
Pada menit ke-88, Cesar Ramos mengeluarkan kartu merah untuk Jorge Figal. Yang mengejutkan, wasit asal Meksiko itu tak hanya mengeluarkan kartu merah biasa, tetapi juga sebuah kartu putih dengan gambar bernuansa religius.
Kartu putih tersebut menampilkan gambar Bunda Maria dari Guadalupe, ikon religius terkenal di Meksiko. Gambar tersebut merepresentasikan penampakan Bunda Maria kepada Santo Juan Diego pada Desember 1531.
Makna Simbolis Bunda Maria bagi Suku Aztec
Gambar Bunda Maria di kain tilma (kain serat kaktus) yang dikenakan Juan Diego memiliki makna simbolis bagi suku Aztec. Bunda Maria digambarkan sebagai gadis *mestizo* yang sedang berdoa.
Ia mengenakan pakaian berwarna pink dengan motif bunga, berselubung jubah hijau zamrud berbintang, dan diangkat oleh malaikat. Perhiasan kalung salib yang dikenakannya merupakan simbol Katolik.
Rambut Bunda Maria yang dibelah tengah melambangkan keperawanan menurut kepercayaan Aztec. Pita hitam yang dikenakannya menandakan ibu hamil dalam budaya Aztec.
Motif bunga melati empat kelopak pada perut Bunda Maria melambangkan keabadian dan pusat alam semesta dalam budaya Aztec. Semua simbol ini mudah dipahami oleh suku Aztec.
Bagi suku Aztec, Bunda Maria disimbolkan sebagai ‘ibu’ dari Tuhan (Yesus Kristus) yang lebih berkuasa daripada dewa-dewa mereka, Huitzilopochtli (Dewa Matahari) dan Quetzalcoatl (Dewa Bulan).
Fenomena Keajaiban dan Dampaknya
Kemunculan gambar Bunda Maria dari Guadalupe memiliki dampak besar di Meksiko. Sekitar 8 juta suku Aztec bertobat dan dibaptis menjadi Katolik.
Hal ini juga mengakhiri praktik pengorbanan manusia yang dilakukan suku Aztec untuk memuja dewa-dewa mereka. Gambar tersebut telah diteliti secara ilmiah dan menimbulkan banyak pertanyaan.
Gambar tersebut tercipta tanpa sapuan kuas, sebuah teknologi yang belum ada pada abad ke-16. Kain tilma itu sendiri seharusnya hanya bertahan 30 tahun, namun hingga kini masih terjaga dengan baik.
Para ahli mata (ophthalmologists) bahkan dibuat takjub oleh detail mata Bunda Maria yang menampilkan tiga efek pembiasan gambar layaknya mata manusia, serta 13 figur yang diyakini sebagai saksi penampakan.
Kain tilma ini juga selamat dari percobaan pengeboman oleh kelompok komunis Meksiko pada tahun 1921. Sampai sekarang, kain tilma tersebut masih tersimpan dan dapat dilihat di Basilika Our Lady of Guadalupe di bukit Tepeyac.
Bunda Maria dari Guadalupe kini menjadi pelindung Meksiko dan Benua Amerika bagi umat Katolik. Gereja Katolik mengakui penampakan tersebut dan menetapkan Juan Diego sebagai santo.
Gambar Bunda Maria yang muncul di kartu merah wasit Cesar Ramos menjadi simbol unik dan menarik perhatian dunia. Kejadian ini menjadi bukti pengaruh kuat kepercayaan religius dalam budaya Meksiko.
Kisah kartu merah unik ini sekaligus menggarisbawahi kekuatan simbolisme religius dan keajaiban yang diyakini oleh jutaan orang di seluruh dunia, khususnya di Meksiko. Momen tersebut memberikan perspektif yang menarik tentang bagaimana kepercayaan dapat bercampur dengan peristiwa-peristiwa olahraga.