Kejutan besar mengguncang dunia olahraga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. HM. Ridho Suganda, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kuningan periode 2023-2027, secara mengejutkan mengundurkan diri. Pengumuman ini disampaikan melalui surat resmi tertanggal 2 Juni 2025, yang kemudian viral di media sosial. Kepergian Ridho Suganda menimbulkan gelombang pertanyaan dan kekhawatiran, terutama mengingat kondisi pembinaan olahraga di Kuningan yang tengah menghadapi berbagai tantangan.
Keputusan Ridho, yang juga mantan Wakil Bupati Kuningan, tidak diambil secara tiba-tiba. Ia telah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil langkah ini. Kondisi ini memicu spekulasi dan pertanyaan akan masa depan olahraga di Kabupaten Kuningan.
Alasan di Balik Pengunduran Diri Ridho Suganda
Surat pengunduran diri Ridho Suganda mencantumkan dua alasan utama. Pertama, keterbatasan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan yang menjadi satu-satunya sumber pembiayaan pembinaan olahraga. Keterbatasan dana ini dinilai menghambat pembinaan atlet secara optimal.
Kedua, Ridho merasa tidak dapat lagi memberikan waktu dan perhatian yang cukup untuk menjalankan tugasnya sebagai Ketua KONI Kuningan. Ia menyadari tuntutan jabatan membutuhkan dedikasi penuh, sesuatu yang saat ini sulit ia berikan.
Sosok Ridho Suganda dan Dampak Pengunduran Dirinya
Ridho Suganda bukanlah figur biasa dalam dunia olahraga Kuningan. Sebagai mantan Wakil Bupati (2018-2023) dan putra dari pasangan Bupati Kuningan legendaris, H. Aang Hamid Suganda dan Hj. Utje Hamid Suganda, ia memiliki pengaruh yang besar. Kedekatannya dengan para atlet juga membuatnya dihormati dan diandalkan.
Lebih dari itu, Ridho juga memiliki latar belakang sebagai mantan atlet bola basket dengan pengalaman Pelatnas. Pengunduran dirinya menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran bagi banyak pihak, karena dianggap sebagai kehilangan sosok berpengaruh di dunia olahraga Kuningan. Kepergiannya di tengah berbagai permasalahan menunjukkan betapa krusialnya permasalahan keuangan dalam memajukan olahraga di daerah.
Masa Depan Olahraga Kuningan: Tantangan dan Harapan
Pengunduran diri Ridho Suganda menyisakan pertanyaan besar tentang masa depan pembinaan atlet Kuningan. Beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) mulai bertanya-tanya siapa yang akan mampu memimpin KONI dan mengatasi tantangan yang ada.
Ketiadaan dukungan finansial yang memadai menjadi kendala utama. Hal ini membutuhkan solusi konkret dan segera dari pemerintah daerah. Insan olahraga Kuningan berharap ada gebrakan nyata untuk menyelamatkan pembinaan atlet dan prestasi olahraga daerah. Kepemimpinan baru KONI harus mampu mengatasi hambatan keuangan dan memastikan kelanjutan program pembinaan atlet. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta, sangat dibutuhkan untuk masa depan olahraga Kuningan.
Harapannya, kepemimpinan baru KONI dapat mencari solusi kreatif untuk mengatasi kendala keuangan, misalnya melalui kerjasama dengan pihak swasta atau pencarian sumber pendanaan alternatif. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana juga perlu ditingkatkan untuk membangun kepercayaan. Dengan demikian, masa depan olahraga Kuningan dapat tetap cerah meskipun menghadapi tantangan yang berat. Dukungan dan kerja sama semua pihak sangatlah penting untuk mencapai tujuan tersebut.