Tragedi pembunuhan berencana terhadap tiga mahasiswi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengungkap fakta yang pilu. Ketiganya, Siska Oktavia Rusdi, Adek Gustiana, dan Septia Adinda (SA), ternyata berasal dari kampus yang sama, STIE Keuangan Perbankan dan Pembangunan (KBP) Padang. Lebih mengejutkan lagi, salah satu korban, Siska Oktavia, diketahui sebagai kekasih dari tersangka pelaku, SJ alias Koyek (25). Kasus ini menyoroti sisi gelap kehidupan kampus dan menimbulkan pertanyaan mendalam tentang keamanan mahasiswa.
Mahasiswi STIE KBP Padang Jadi Korban Mutilasi
Ketua STIE KBP Padang, Suhelmi Helia, membenarkan bahwa ketiga korban pernah menjadi mahasiswi di kampusnya. Siska Oktavia dan Adek Gustiana terdaftar sebagai mahasiswa program studi S1 Manajemen angkatan 2020. Septia Adinda tercatat sebagai mahasiswi angkatan 2018 di program studi yang sama, namun ia tidak melanjutkan studinya.
Pihak kampus pun turut berduka cita atas peristiwa tragis ini. Suhelmi menjelaskan, ia sempat bertemu SJ saat dimintai keterangan polisi dan mendapati pelaku menunjukkan kesedihan dan bahkan menangis saat ditanya keberadaan Siska.
Proses Skripsi Hingga Hilangnya Korban
Sebelum menghilang, Siska dan Adek tengah menyelesaikan skripsi mereka. Keduanya sudah menyelesaikan mata kuliah dan tinggal menyelesaikan tugas akhir. Suhelmi menggambarkan mereka sebagai mahasiswi yang cerdas dan berprestasi.
Adek Gustiana bahkan mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Kehilangan mereka meninggalkan duka mendalam bagi civitas akademika STIE KBP Padang.
Pencarian dan Pertemuan Mengejutkan dengan Pelaku
Kasus ini terungkap setelah keluarga Siska, yang hilang sejak Januari 2024, mencari informasi ke kampus. Keluarga juga mengetahui Adek sering mengunjungi Siska untuk mengerjakan skripsi bersama.
Pihak kampus kemudian membantu pencarian dengan melibatkan polisi dan menyebarkan informasi kepada mahasiswa serta alumni. Yang mengejutkan, pelaku pembunuhan ternyata adalah pacar Siska sendiri. Peristiwa ini membuat pihak kampus sangat terpukul.
Peran Kampus dalam Penyelidikan
STIE KBP Padang berperan aktif dalam membantu penyelidikan polisi. Mereka memberikan informasi mengenai korban dan kontak dengan keluarga korban. Selain itu, kampus juga membantu polisi dalam mengumpulkan informasi dari sesama mahasiswa dan alumni.
Kampus juga menggalang informasi dari kalangan mahasiswa dan alumni. Upaya ini menunjukkan komitmen kampus dalam membantu mengungkap kasus ini.
Kesimpulan
Kasus pembunuhan berencana dan mutilasi terhadap tiga mahasiswi STIE KBP Padang ini menyisakan duka mendalam bagi kampus dan keluarga korban. Kejadian ini menjadi sorotan atas pentingnya keamanan dan keselamatan mahasiswa di lingkungan kampus. Peristiwa ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya kepedulian dan kerjasama antara pihak kampus, keluarga, dan aparat penegak hukum dalam menjaga keselamatan mahasiswa. Semoga kasus ini dapat diungkap tuntas dan memberikan keadilan bagi para korban.