Memilih kendaraan roda dua, baik motor bensin maupun motor listrik, seringkali dipertimbangkan dari sisi biaya operasional. Polytron baru-baru ini membandingkan biaya tahunan penggunaan motor listrik mereka dengan motor bensin berbahan bakar RON 90 (sepadan dengan Pertalite).
Hasilnya cukup mengejutkan, menunjukkan potensi penghematan yang signifikan jika beralih ke motor listrik. Perbedaan biaya operasional ini tentu menarik perhatian masyarakat yang sedang mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Perbandingan Biaya Operasional Motor Listrik dan Bensin (Polytron FOX-R)
Polytron melakukan simulasi perbandingan biaya operasional tahunan antara motor listrik Polytron FOX-R dan motor bensin konvensional dengan asumsi penggunaan harian 60 km selama 30 hari dalam sebulan.
Dengan total jarak tempuh lebih dari 21.000 km per tahun, simulasi ini memberikan gambaran yang cukup komprehensif.
Biaya Operasional Motor Listrik Polytron FOX-R
- Biaya pengisian daya listrik per tahun: Rp 885.600. Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan biaya bahan bakar motor bensin.
- Biaya perpanjangan STNK: Rp 50.000. Biaya ini merupakan standar umum untuk perpanjangan STNK tahunan.
- Biaya servis berkala: Rp 0. Motor listrik umumnya memiliki biaya perawatan yang lebih rendah dibanding motor bensin.
Total biaya operasional motor listrik Polytron FOX-R per tahun dalam simulasi ini adalah Rp 935.600.
Biaya Operasional Motor Bensin RON 90
- Biaya bensin per tahun: Rp 4.320.000. Ini merupakan komponen biaya terbesar dalam operasional motor bensin.
- Biaya perpanjangan STNK: Rp 320.000. Biaya ini sebanding dengan biaya perpanjangan STNK untuk motor listrik.
- Biaya servis rutin: Rp 720.000. Biaya servis rutin motor bensin cenderung lebih tinggi daripada motor listrik.
Total biaya operasional motor bensin RON 90 per tahun dalam simulasi ini mencapai Rp 5.360.000.
Potensi Penghematan dengan Motor Listrik
Berdasarkan simulasi Polytron, selisih biaya operasional antara motor bensin dan motor listrik Polytron FOX-R mencapai lebih dari Rp 4 juta per tahun.
Hal ini menunjukkan potensi penghematan yang signifikan bagi konsumen yang beralih ke motor listrik. Ilman Fachrian Fadly, Head of Group Product Electric Vehicle 2W Polytron, menyebutnya sebagai “keputusan finansial cerdas untuk efisiensi jangka panjang.”
Pertimbangan Tambahan
Simulasi ini belum memperhitungkan biaya sewa baterai jika menggunakan skema sewa baterai. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan penyedia layanan sewa baterai.
Namun, meskipun dengan penambahan biaya sewa baterai, penghematan yang signifikan kemungkinan masih dapat diraih. Jarak tempuh motor listrik yang cukup memadai untuk penggunaan harian juga menjadi nilai tambah.
Kesimpulan dan Relevansi
Simulasi biaya operasional yang dilakukan Polytron memberikan gambaran jelas tentang potensi penghematan signifikan dengan beralih ke motor listrik. Meskipun perlu mempertimbangkan biaya sewa baterai, keuntungan finansial jangka panjang tetap menjadi daya tarik utama.
Dengan rata-rata jarak tempuh lebih dari 60 kilometer sekali pengisian, motor listrik seperti Polytron FOX-R menawarkan solusi transportasi praktis dan ekonomis untuk mobilitas sehari-hari. Informasi ini diharapkan dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian yang lebih tepat.