Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, gencar mendorong program akselerasi di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian warga binaan. Salah satu contoh suksesnya program ini terlihat di Lapas IIB Ciamis.
Lapas Ciamis telah berhasil mengintegrasikan program akselerasi ke dalam kegiatan sehari-hari warga binaan. Fokus utama mereka adalah pada ketahanan pangan nasional, khususnya di bidang pertanian.
Panen Kangkung di Lapas Ciamis: Sukses Program Ketahanan Pangan
Baru-baru ini, Lapas Ciamis berhasil memanen kangkung sebanyak 50 kg dari lahan pertanian mereka di area Branggang. Meskipun lahan yang tersedia terbatas, semangat warga binaan dan petugas Lapas tetap tinggi.
Kepala Lapas Ciamis, Supriyanto, menyatakan bahwa keterbatasan lahan tidak menghalangi produktivitas mereka dalam bidang pertanian dan agribisnis. Mereka berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan hasil panen.
Proses panen melibatkan Kepala Lapas, dibantu oleh Kasi Binadik & Giatja James Tampubolon, Kasubsi Giatja Asep Gunara, dan staf lainnya. Beberapa tenaga pendamping juga turut serta dalam kegiatan ini.
Dari total 50 kg kangkung yang dipanen, sebanyak 10 kg dialokasikan untuk dapur Lapas sebagai bahan makanan warga binaan. Sisanya, 40 kg, dijual ke pasar tradisional Ciamis.
Produksi Pupuk Kompos Mandiri: Langkah Berkelanjutan untuk Pertanian
Tidak hanya fokus pada penanaman, Lapas Ciamis juga mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan dengan memproduksi pupuk kompos secara mandiri. Bahan baku pupuk berasal dari limbah dapur dan limbah organik lainnya.
Supriyanto menekankan pentingnya pemanfaatan limbah organik untuk menghasilkan pupuk kompos. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan program pertanian di Lapas Ciamis.
Dengan produksi pupuk kompos sendiri, Lapas Ciamis mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menekan biaya operasional. Ini juga merupakan contoh nyata dari upaya untuk hidup lebih ramah lingkungan.
Dukungan Kementerian Imipas terhadap Program Ketahanan Pangan di Lapas
Supriyanto menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Imipas atas dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan di Lapas dan Rumah Tahanan (Rutan) seluruh Indonesia. Program ini dinilai sangat luar biasa dalam membangun kemandirian warga binaan.
Ia berharap program ini dapat terus berkelanjutan dan dikembangkan di berbagai Lapas dan Rutan lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan kemandirian warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat.
Keberhasilan Lapas Ciamis dalam mengimplementasikan program ketahanan pangan menunjukkan potensi besar program akselerasi yang digagas oleh Kementerian Imipas. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi warga binaan dan lingkungan.
Program ini juga memberikan pelatihan keterampilan praktis bagi para warga binaan, mempersiapkan mereka untuk dapat berkontribusi secara positif setelah menjalani masa hukuman. Ini menjadi bukti nyata bagaimana pembinaan di dalam Lapas dapat berdampak signifikan pada masa depan para warga binaan.
Selain itu, keberhasilan penjualan hasil panen ke pasar tradisional juga memberikan pemasukan tambahan bagi Lapas, membantu dalam pembiayaan operasional dan mendukung program pembinaan lainnya.
Inisiatif Lapas Ciamis ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Lapas dan Rutan lain di seluruh Indonesia untuk menjalankan program ketahanan pangan serupa. Dengan kerja sama yang baik antara petugas Lapas dan warga binaan, program ini berpotensi besar untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.
Melalui program ini, diharapkan para warga binaan dapat memperoleh keterampilan dan pengalaman yang berharga, sehingga mereka memiliki bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti. Program ini juga berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.