Wakil Ketua PP PBSI, Taufik Hidayat, kembali menyoroti sistem promosi dan degradasi sebagai bentuk evaluasi kinerja atlet. Sistem ini akan diterapkan sebelum Kejuaraan Dunia 2025.
Penilaian kinerja atlet akan merujuk pada penampilan mereka di Japan Open, China Open, dan Macau Open yang berlangsung pada 15 Juli hingga 3 Agustus 2025.
Evaluasi Kinerja Atlet Jelang Kejuaraan Dunia
Taufik Hidayat menjelaskan proses evaluasi yang akan dilakukan secara bertahap. Penilaian akan mempertimbangkan performa atlet di tiga turnamen besar tersebut.
Pengumuman resmi mengenai promosi dan degradasi atlet akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan target yang telah ditetapkan sejak Januari 2025.
Proses evaluasi ini tidak hanya melihat performa di tiga turnamen Juli saja. Ada beberapa faktor lain yang juga akan dipertimbangkan.
Sistem Promosi-Degradasi: Dasar Penilaian dan Implementasi
Penilaian didasarkan pada pencapaian target yang telah disepakati bersama pelatih sejak awal tahun. Prestasi atlet sepanjang tahun, termasuk sebelum Kejuaraan Dunia, juga akan menjadi pertimbangan.
Taufik menekankan pentingnya evaluasi kinerja untuk meningkatkan kualitas tim. Pertimbangan yang matang akan menentukan nasib atlet di Pelatnas.
Sistem ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada atlet berprestasi dan melakukan perombakan jika diperlukan. Hal ini demi kemajuan tim bulu tangkis Indonesia.
Reaksi Taufik Hidayat Terkait Kegagalan di Awal Tahun
Sebelumnya, Taufik Hidayat telah menyinggung rencana promosi-degradasi ini setelah Indonesia mengalami serangkaian kekalahan di awal tahun 2025.
Indonesia mengalami kekalahan di All England dan Kejuaraan Asia 2025, kehilangan tiga gelar juara yang sebelumnya berhasil mereka raih.
Meskipun demikian, pengumuman resmi ditunda untuk menghindari dampak negatif terhadap atlet yang sedang bertanding. Taufik memilih untuk fokus pada Piala Sudirman 2025.
Penundaan pengumuman juga bertujuan agar fokus atlet tetap terjaga. Indonesia akhirnya berhasil meraih gelar juara di Piala Sudirman 2025.
Keberhasilan di Piala Sudirman 2025 diraih melalui pasangan ganda campuran muda, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu. Hal ini menjadi pencapaian positif di tengah rencana evaluasi kinerja atlet.
Sistem promosi dan degradasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan prestasi atlet bulu tangkis Indonesia ke depannya. Evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan tim tetap kompetitif di kancah internasional.