Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memastikan semua atletnya, baik elite maupun non-elite, akan masuk dalam proses penilaian kinerja. Penilaian ini mencakup atlet-atlet berprestasi tinggi seperti Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu.
Waketum I PBSI, Taufik Hidayat, menjelaskan bahwa proses penilaian ini dilakukan secara menyeluruh. Semua atlet akan dipantau dan dinilai prestasinya.
Penilaian Kinerja Atlet PBSI: Proses Berkelanjutan
Taufik Hidayat menegaskan bahwa penilaian ini bukanlah proses yang instan. Atlet diberikan waktu untuk menunjukkan perkembangan dan prestasinya.
Proses penilaian mempertimbangkan berbagai faktor, bukan hanya hasil pertandingan jangka pendek. PBSI melihat potensi jangka panjang atlet, terutama untuk Olimpiade mendatang.
Apriyani Rahayu dan Fajar Alfian: Dua Contoh Kasus
Apriyani Rahayu, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, kini berpasangan dengan Febi Setianingrum. Perubahan pasangan ini dilakukan setelah ia pulih dari cedera.
Sementara itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juara All England 2023 dan 2024, akan dipantau prestasinya. Prestasi masa lalu akan menjadi pertimbangan, tetapi PBSI juga akan melihat performa mereka ke depan.
Fajar Alfian saat ini berpasangan sementara dengan Muhammad Shohibul Fikri untuk tiga turnamen mendatang: Japan Open, China Open, dan Macau Open.
Strategi PBSI dalam Pembinaan Atlet
PBSI menyadari pentingnya pembinaan atlet secara berkelanjutan. Penilaian kinerja bukan untuk menyingkirkan atlet yang kurang berprestasi secara tiba-tiba.
Proses ini juga mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk cedera dan perubahan pasangan. Daniel Marthin, misalnya, saat ini sedang dalam pemulihan cedera dan membutuhkan waktu untuk kembali berlatih.
Sementara itu, Rian Ardianto sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. PBSI memperhatikan aspek personal atlet dalam proses pembinaan ini.
Siti Fadia Silva Ramadhanti, mantan pasangan Apriyani, kini berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari. PBSI terus memantau perkembangan semua pasangan ganda putri.
Secara keseluruhan, PBSI berkomitmen untuk mengembangkan atlet bulu tangkis Indonesia secara berkelanjutan. Penilaian kinerja merupakan bagian dari proses tersebut, di mana PBSI mempertimbangkan berbagai faktor untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
Proses ini memastikan bahwa PBSI memiliki sistem pembinaan yang komprehensif dan berkelanjutan, menciptakan generasi atlet bulu tangkis yang kompetitif dan berprestasi.
Dengan pendekatan yang berimbang dan memperhatikan faktor personal serta prestasi jangka panjang, PBSI berharap dapat mencapai target prestasinya di kancah internasional.