Polisi Resort Padang Pariaman, Sumatera Barat, berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pria berinisial SJ (25). Salah satu korbannya adalah kekasih SJ sendiri, Siska Oktavia, yang dilaporkan hilang sejak Januari 2024.
Yang mengejutkan, selama proses pencarian Siska, SJ aktif membantu keluarga korban dan bahkan melaporkan hilangnya Siska ke polisi. Fakta ini baru terungkap setelah penangkapan SJ pada Selasa, 17 Juni 2025, menyusul ditemukannya potongan tubuh di Sungai Batang Anai.
Kelicikan SJ dalam Menutupi Jejak Kejahatan
SJ dikenal sangat dekat dengan keluarga Siska Oktavia. Suji Selsya Utami (28), saudara kandung Siska, mengungkapkan kedekatan tersebut.
Suji mengaku tidak pernah menduga SJ sebagai pelaku. SJ bahkan ikut serta dalam pencarian Siska, hingga menemukan motor korban di Tabing.
Sebelum menghilang, Siska pamit kepada keluarga untuk bertemu SJ guna mengambil uang. Namun, SJ kemudian mengarang cerita bahwa Siska hilang saat menunggu di minimarket.
SJ berdalih menjemput teman Siska, bernama Adek, dan mengantarnya ke tempat Siska menunggu. Setelah itu, Siska dinyatakan hilang menurut keterangan SJ.
Motif Pembunuhan dan Kronologi Mutilasi Korban Terakhir
Penangkapan SJ dilakukan setelah polisi menemukan potongan tubuh di tiga lokasi berbeda di sepanjang Sungai Batang Anai.
Korban ketiga, Septia Adinda alias SA (24), dibunuh secara sadis pada Minggu, 15 Juni 2025. Polisi menemukan jasad SA dimutilasi menjadi 10 bagian.
Korban dibekap hingga tewas, lalu dimutilasi menggunakan parang. Potongan tubuhnya dibuang ke aliran sungai.
Motif pembunuhan SA, menurut Kapolres AKBP Ahmad Faisol Amir, adalah masalah utang piutang sebesar Rp 3,5 juta. Pelaku menyekap korban sebelum membunuhnya.
Polisi telah mengamankan barang bukti, termasuk parang, kendaraan, dan pakaian yang digunakan pelaku. Penyelidikan masih berlanjut.
Duka Mendalam Keluarga dan Kematian Ibu Korban
Ibu Siska Oktavia, Nila Yunista (50), meninggal dunia karena syok setelah mengetahui penemuan jasad putrinya.
Nila telah berbulan-bulan mencari Siska sejak hilangnya pada 12 Januari 2024. Kabar penemuan jasad Siska membuatnya terpukul.
Muhamad Tri Ibnu Rusdi (16), adik Siska, menceritakan kronologi kematian ibunya. Ibu menerima informasi penemuan jasad Siska via WhatsApp pukul 06.00 WIB.
Dalam perjalanan menuju lokasi, Nila pingsan di bahu Ibnu dan meninggal dunia. Ibnu sangat terpukul dengan kepergian kedua orang tuanya dalam waktu singkat.
Ayah Ibnu telah meninggal enam bulan sebelumnya. Ibnu merasa kehilangan dan tidak dapat memaafkan SJ atas perbuatannya.
SJ yang sering mengunjungi rumah korban, bahkan membawa THR saat Lebaran, ternyata pelaku pembunuhan berantai. Ibu Siska sangat mempercayai SJ.
Dua korban lainnya, Septia Adinda dan Adek Gustiana, juga dikenal Ibnu sebagai teman dekat kakaknya. Mereka sering menginap di rumah korban.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Pemeriksaan intensif terhadap SJ masih berlangsung untuk mengungkap motif dan pola pembunuhan.
Ketiga korban tewas dengan cara dan motif berbeda. Polisi telah mengevakuasi jasad dua korban sebelumnya. Kasus ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi sorotan masyarakat.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan pentingnya peran keluarga dalam menjaga keamanan satu sama lain. Semoga penyelidikan polisi dapat mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.