Piala Dunia Antarklub 2025 menjanjikan persaingan sengit. Pertanyaan besarnya: akankah tim-tim non-Eropa mampu menyaingi dominasi klub-klub Eropa yang kaya raya dan bertabur bintang? Turnamen ini akan menjadi panggung bagi para juara dari berbagai benua untuk membuktikan kualitasnya. Kejutan-kejutan menarik sangat mungkin terjadi.
Lima Tim Non-Eropa yang Berpotensi Menggebrak Piala Dunia Antarklub 2025
Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi ajang unjuk kekuatan bagi tim-tim terbaik dunia. Berikut lima tim non-Eropa yang berpotensi menciptakan kejutan dan bahkan mengalahkan raksasa Eropa.
Flamengo (Brasil): Sang Juara Serie A yang Haus Gelar
Flamengo, klub terkaya dan pemimpin klasemen Serie A Brasil, menjadi kandidat kuat juara dari luar Eropa. Performa mereka yang meningkat pesat, dengan torehan 12 gol dalam empat laga terakhir, menjadi indikator kekuatan mereka.
Giorgian de Arrascaeta, playmaker asal Uruguay, menjadi andalan lini serang dengan 13 gol dalam 9 pertandingan liga. Skuad Flamengo yang seimbang, dengan pertahanan solid dan serangan tajam, siap memberikan perlawanan sengit.
Mereka berpotensi menjadi ancaman serius di Grup D, bahkan mampu melaju hingga ke babak selanjutnya.
Palmeiras (Brasil): Konsistensi di Tengah Perubahan
Palmeiras dikenal dengan konsistensinya. Di bawah asuhan Abel Ferreira sejak 2020, mereka telah meraih dua gelar Copa Libertadores dan dua gelar Serie A Brasil secara beruntun.
Meskipun kehilangan beberapa pemain bintang ke Eropa, Palmeiras berhasil merekrut pemain berkualitas sebagai pengganti. Meskipun belum mencapai performa puncak di tahun 2025, potensi mereka untuk memenangkan Grup A dan melaju ke babak selanjutnya tetap tinggi.
Al Hilal (Arab Saudi): Kekuatan Dana dan Tim Bintang
Al Hilal memiliki keunggulan finansial yang luar biasa berkat dukungan Saudi Public Investment Fund. Mereka telah menggelontorkan dana lebih dari USD 500 juta dalam dua tahun terakhir untuk mendatangkan pemain bintang.
Nama-nama besar seperti Yassine Bounou, Kalidou Koulibaly, Joao Cancelo, Sergej Milinkovic-Savic, dan Aleksandar Mitrovic menghiasi skuad mereka. Namun, pergantian pelatih menjelang turnamen menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Simone Inzaghi ditunjuk sebagai pelatih baru hanya dua minggu sebelum turnamen. Kesuksesan Al Hilal sangat bergantung pada kemampuan Inzaghi menyatukan tim bintang dalam waktu singkat.
Al Ahly (Mesir): Tradisi Juara dan Mentalitas Pemenang
Al Ahly mungkin tidak memiliki pemain bintang atau dana yang melimpah seperti Al Hilal. Namun, mereka memiliki pengalaman dan tradisi juara yang mumpuni.
Dalam lima tahun terakhir, Al Ahly telah meraih empat gelar Liga Champions Afrika dan menunjukkan konsistensi di Piala Dunia Antarklub. Pertahanan yang solid dan kemampuan untuk mengejutkan lawan yang lebih diunggulkan menjadi senjata andalan mereka.
Meskipun baru saja menunjuk pelatih baru, Jose Riveiro, kekuatan Al Ahly bersifat institusional dan tidak bergantung pada satu individu.
Inter Miami (Amerika Serikat): Harapan di Bahu Lionel Messi
Inter Miami masuk dalam daftar ini karena satu nama: Lionel Messi. Meskipun usia bukan lagi di pihak Messi, kemampuannya untuk tampil beda di laga besar masih tak terbantahkan.
Namun, Inter Miami masih belum menjadi tim yang komplet. Mereka terlalu bergantung pada para pemain bintang, sementara pertahanan kerap rapuh dan koneksi antarlini belum solid.
Potensi mereka sangat besar, tetapi juga berisiko gagal total jika tidak mampu mengatasi kelemahan tersebut.
Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi tim-tim non-Eropa. Keberhasilan mereka akan ditentukan oleh berbagai faktor, mulai dari kualitas pemain, strategi pelatih, hingga faktor non-teknis seperti mentalitas dan keberuntungan. Kita nantikan kejutan-kejutan yang akan tercipta di turnamen bergengsi ini.