Tadej Pogacar kembali membuktikan dominasinya di dunia balap sepeda. Ia keluar sebagai juara Criterium du Dauphine 2024, ajang bergengsi yang kerap dianggap sebagai pemanasan menuju Tour de France. Kemenangan ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu favorit kuat untuk meraih gelar juara di Tour de France mendatang.
Keunggulan waktu 59 detik atas rival utamanya, Jonas Vingegaard, menjadi bukti nyata kekuatan Pogacar. Kemenangan ini diraih setelah ia melalui delapan etape penuh tantangan di Dauphine.
Dominasi Pogacar di Criterium du Dauphine
Pogacar menunjukkan performa luar biasa sepanjang Criterium du Dauphine. Ia berhasil memenangkan tiga etape penting, yaitu etape pembuka, etape keenam, dan etape ketujuh. Etape keenam dan ketujuh, yang melewati kawasan pegunungan Alpen, menjadi bukti kehebatannya menaklukkan tanjakan terjal.
Kemenangan di etape pembuka langsung mengukuhkan dirinya sebagai pesaing kuat. Keunggulannya semakin terlihat pada etape gunung, di mana ia menunjukkan strategi serangan yang efektif.
Tantangan Time Trial dan Comeback Spektakuler
Meskipun sempat diragukan performanya setelah mengalami kesulitan pada etape individual time-trial, Pogacar membuktikan dirinya tangguh. Ia kalah 49 detik dari Remco Evenepoel dan 28 detik dari Vingegaard di etape tersebut.
Namun, keraguan tersebut sirna pada etape-etape selanjutnya. Ia bangkit dengan performa impresif, menunjukkan kekuatan dan strategi balap yang matang.
Pada etape keenam, Pogacar melakukan serangan berani dari kaki tanjakan menuju Combloux. Strategi ini membuahkan hasil dengan merebut jersey kuning dan unggul lebih dari satu menit atas Vingegaard.
Di etape ketujuh, ia kembali menunjukkan kelasnya dengan kemenangan solo 12 km sebelum garis finish. Kemenangan ini merupakan kemenangan profesionalnya yang ke-98, mengukuhkannya sebagai pembalap aktif tersukses saat ini.
Persaingan Sengit dan Penampilan Menarik Lainnya
Etape kedelapan menyajikan persaingan sengit antara Pogacar dan Vingegaard. Keduanya sempat memisahkan diri dari rombongan utama, namun akhirnya Lenny Martinez yang berhasil memenangkan etape tersebut.
Meskipun gagal menang di etape kedelapan, Pogacar tetap mengamankan gelar juara umum. Posisi tiga besar klasemen umum diduduki oleh Pogacar, Vingegaard, dan Florian Lipowitz yang juga tampil impresif dan meraih gelar pembalap muda terbaik.
Criterium du Dauphine 2024 juga menandai berakhirnya karier profesional Romain Bardet, pembalap favorit tuan rumah. Selama 13 tahun kariernya, ia telah meraih prestasi membanggakan, termasuk dua kali naik podium di Tour de France dan memenangkan empat etape di ajang tersebut.
Meskipun baru saja mengakhiri karier, Bardet masih menunjukkan kemampuannya yang luar biasa hingga bulan lalu, hampir memenangkan etape 17 Giro d’Italia. Ia mampu bertahan di kelompok terdepan hingga 14 kilometer terakhir sebelum akhirnya tertinggal.
Berikut klasemen akhir Criterium du Dauphine:
- 1. Tadej Pogacar (Slovenia), UAE Team Emirates: 29h 19’46”
- 2. Jonas Vingegaard (Denmark), Visma-Lease a Bike: +59
- 3. Florian Lipowitz (Jerman), Red Bull-BORA-Hansgrohe: +2,38
- 4. Remco Evenepoel (Belgia), Soudal-Quickstep: + 4,21
- 5. Tobias Halland Johannessen (Norwegia), Uno-X: +6,12
- 6. Matteo Jorgensen (AS), Visma-Lease a Bike: +7,28
- 7. Enric Mas (Spanyol), Movistar: +7,57
- 8. Paul Seixas (Prancis), Decathlon AG2R: +8,25
- 9. Carlos Rodriguez (Spanyol), INEOS Grenadiers: +8,57
- 10. Guillaume Martin (FRA), Groupama-FDJ: +10,01
Kemenangan Pogacar di Criterium du Dauphine menjadi sinyal kuat bagi persaingan di Tour de France mendatang. Ia datang dengan kepercayaan diri tinggi, dan kesiapan fisik dan mental yang prima. Namun, persaingan masih akan sangat ketat mengingat Vingegaard dan Evenepoel juga menunjukkan performa yang luar biasa di Dauphine.