Kebiasaan menggunakan sedotan mungkin tampak sepele, namun tahukah Anda bahwa hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut? Banyak yang menganggap sedotan sebagai cara praktis menikmati minuman tanpa menodai gigi. Namun, sebuah penelitian justru menunjukkan sebaliknya.
Dokter gigi Dr. Seb Lomas, seperti dikutip dari Hindustan Times, memperingatkan adanya potensi masalah gigi yang tak terduga akibat penggunaan sedotan yang terlalu sering. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai dampaknya.
Dampak Sedotan terhadap Miofungsi
Penggunaan sedotan ternyata dapat mengganggu keseimbangan otot-otot wajah dan mulut. Dr. Lomas menjelaskan bahwa kebiasaan menyedot minuman melalui sedotan melibatkan gerakan menarik pipi dan bibir ke bawah, menciptakan tekanan negatif di dalam mulut.
Gerakan ini menyebabkan lidah tertarik keluar dari posisi alaminya. Hal ini berpotensi mengganggu mekanisme menelan yang ideal.
Dalam terapi miofungsional, posisi lidah yang tepat sangat penting untuk menelan yang benar. Tujuannya adalah agar lidah berada di posisi tinggi di mulut saat menelan, tanpa melibatkan otot-otot wajah secara berlebihan. Menelan yang benar terjadi secara alami, tanpa perlu kerja ekstra dari pipi atau bibir.
Menelan yang Benar: Peran Posisi Lidah
Proses menelan yang ideal melibatkan posisi lidah yang tepat di dalam mulut. Lidah harus berada di posisi tinggi, menempel di langit-langit mulut, tanpa memerlukan bantuan otot-otot wajah.
Dengan menggunakan sedotan biasa, pola otot yang tidak benar justru terlatih. Hal ini menyebabkan kebiasaan menelan yang salah dan berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang.
Alternatif Sedotan untuk Menelan yang Sehat
Dr. Lomas menyarankan penggunaan sedotan khusus yang didesain untuk mendukung menelan yang benar. Sedotan ini membantu mencegah terbentuknya pola otot yang salah.
Sedotan tersebut mendorong posisi lidah yang tepat saat menelan, sehingga mekanisme menelan dapat berjalan secara alami dan seimbang.
Tips Menggunakan Sedotan dengan Bijak
Jika Anda tetap ingin menggunakan sedotan, ada cara yang lebih baik untuk meminimalisir dampak negatifnya.
Setelah menyedot minuman, lepaskan sedotan dari mulut dan telan minuman tersebut secara alami, tanpa menggunakan sedotan lagi. Dengan demikian, otot-otot wajah dan mulut dapat bekerja secara seimbang.
Dengan cara ini, Anda membantu menjaga keseimbangan otot dan mendukung teknik menelan yang sehat.
Kesimpulannya, meskipun penggunaan sedotan terkesan sepele, dampaknya terhadap kesehatan mulut dan postur lidah patut diperhatikan. Dengan memahami mekanisme menelan yang benar dan memilih sedotan yang tepat atau memodifikasi cara penggunaan sedotan, kita dapat meminimalisir potensi masalah kesehatan jangka panjang. Penting untuk selalu memerhatikan kesehatan mulut dan pola kebiasaan yang berpotensi merugikan.