Indonesia memastikan tiket ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah meraih kemenangan tipis 1-0 atas China. Gol semata wayang dicetak oleh Ole Romeny melalui tendangan penalti pada menit ke-45. Keputusan wasit memberikan penalti diambil setelah Ricky Kambuaya dilanggar di dekat kotak penalti.
Ketegangan memuncak menjelang eksekusi penalti. Jay Idzes awalnya memegang bola, membuat publik dan pemain China mengira dialah yang akan menjadi algojo. Namun, Idzes secara mengejutkan memberikan bola kepada Romeny yang sukses menjalankan tugasnya dengan tenang.
Drama Penalti: Lebih dari Sekadar Tendangan
Pertandingan tersebut menyoroti betapa pentingnya aspek psikologis dalam eksekusi penalti. Keberhasilan sebuah tendangan penalti tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan pemain untuk mengendalikan tekanan mental.
Tekanan yang luar biasa tidak hanya dirasakan oleh penjaga gawang, tetapi juga oleh pemain yang akan menendang penalti. Ekspektasi tinggi dari tim dan pendukung menjadi beban tersendiri bagi para pemain. Bahkan pemain top seperti Lionel Messi pun pernah gagal mengeksekusi penalti.
Romeny, yang berhasil mencetak gol penalti, tampaknya mampu mengatasi tekanan tersebut dengan baik. Keberhasilannya menunjukkan bahwa mental yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam situasi krusial seperti ini.
Taktik Mengganggu Mental Pemain Lawan
Sekitar 80% tendangan penalti berhasil masuk ke gawang. Peluang mencetak gol terbilang tinggi mengingat jarak tembak yang hanya 11 meter dan kecepatan bola yang bisa mencapai 100 km/jam. Namun, waktu yang amat singkat, sekitar 400 milidetik, untuk bola mencapai gawang dan waktu reaksi penjaga gawang yang membutuhkan 200 milidetik, membuat tekanan justru lebih besar bagi penendang.
Profesor biomekanik dari University of Sao Paulo, Paulo Santiago, menyatakan bahwa meningkatkan waktu reaksi penjaga gawang level atas sangat sulit. Faktor psikologis inilah yang seringkali menentukan keberhasilan atau kegagalan eksekusi penalti.
Beberapa taktik yang sering digunakan untuk mengganggu konsentrasi penendang penalti antara lain: menunda eksekusi penalti, menggunakan bahasa tubuh intimidatif, kontak mata yang intens, dan menebak arah tendangan lebih awal.
Strategi Mengatasi Tekanan Eksekusi Penalti
Agar tetap tenang menghadapi tekanan dan provokasi dari lawan, pemain yang akan mengeksekusi penalti perlu menerapkan beberapa strategi. Hal ini penting agar konsentrasi tidak terganggu dan eksekusi dapat dilakukan dengan maksimal.
Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan: menentukan titik tendangan dan berkomitmen padanya untuk menghindari keraguan, fokus pada teknik tendangan untuk menjaga akurasi, mengabaikan distraksi dari lawan dan fokus pada target, serta menjaga ketenangan dengan menarik napas sebelum menendang untuk meningkatkan performa.
Keberhasilan Indonesia melaju ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak hanya berkat kerja keras tim, tetapi juga keberanian dan ketenangan Romeny dalam mengeksekusi penalti. Pertandingan ini menjadi bukti bahwa faktor mentalitas sangat penting dalam sepak bola, khususnya dalam momen penentuan seperti eksekusi penalti. Keberhasilan tersebut juga membuktikan bahwa persiapan yang matang, baik secara teknis maupun mental, sangat krusial untuk meraih kemenangan.