Pasangan selebriti Al Ghazali dan Alyssa Daguise memilih untuk mengontrak rumah setelah resmi menikah. Keputusan ini diambil sebagai langkah menuju kemandirian dan pembelajaran dalam mengelola rumah tangga. Mereka ingin merasakan pengalaman hidup bersama di tempat tinggal baru dan belajar bertanggung jawab atas rumah tangga mereka sendiri. Al Ghazali mengungkapkan keinginan untuk belajar memelihara rumah dan merasakan pengalaman tinggal di rumah baru. Pasangan ini saat ini sedang mencari tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses pencarian rumah dilakukan secara bertahap dan perlahan.
Menikah dan Memilih Hidup Mandiri: Sebuah Keputusan yang Bijak
Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi., menilai langkah Al dan Alyssa untuk tinggal terpisah dari orang tua setelah menikah sangat positif. Hal ini memberikan dampak positif bagi psikologis pasangan, relasi mereka, dan masa depan keluarga inti. Tinggal mandiri memungkinkan pasangan untuk membangun fondasi rumah tangga yang sehat dan dewasa. Mereka dapat belajar menyelesaikan masalah secara mandiri, meningkatkan kemandirian emosional, dan menjaga batasan yang sehat dengan keluarga besar. Kehidupan rumah tangga yang tidak bergantung pada orang tua atau mertua akan membantu pasangan membangun identitas mereka sendiri sebagai sebuah kesatuan. Hal ini akan memperkuat komunikasi, kerjasama, dan pengambilan keputusan bersama. Menciptakan ritme kehidupan sendiri juga menjadi keuntungan tinggal terpisah. Pasangan dapat membangun kebiasaan bersama tanpa tekanan sosial atau intervensi dari keluarga besar. Ini penting untuk pertumbuhan personal pasangan dan pencegahan konflik.
Manfaat Kemandirian untuk Pertumbuhan Pribadi Pasangan
Tinggal terpisah dari orang tua memberikan ruang bagi pasangan untuk mengembangkan diri sebagai individu dan sebagai pasangan. Mereka dapat membangun kebiasaan dan rutinitas yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka berdua. Otonomi dalam rumah tangga merupakan bentuk penghargaan terhadap hubungan pasangan. Ini memungkinkan keduanya untuk tumbuh secara personal dan memperkuat ikatan emosional. Kemandirian bukan berarti memutuskan hubungan dengan keluarga besar. Justru sebaliknya, ini adalah cara untuk menghargai otonomi dalam hubungan dan menghindari konflik berkepanjangan.
Mendidik Anak dengan Pola Asuh yang Konsisten
Keputusan untuk tinggal mandiri juga berpengaruh pada pola asuh anak di masa depan. Pasangan yang hidup mandiri memiliki kebebasan untuk menentukan pola asuh yang sesuai dengan nilai dan visi mereka. Tinggal bersama orang tua atau mertua seringkali menimbulkan konflik otoritas. Anak akan menerima arahan dari banyak figur dewasa dengan pandangan yang berbeda, sehingga membingungkan dan melemahkan konsistensi pola asuh. Kemandirian memberikan ruang bagi orang tua baru untuk belajar, tumbuh, dan membangun kepercayaan diri dalam mengasuh anak. Mereka dapat menerapkan pola asuh yang mereka yakini tanpa campur tangan dari pihak lain. Meskipun demikian, Meity menekankan bahwa kemandirian bukan jaminan rumah tangga bebas masalah. Komunikasi yang berkualitas dan kesiapan mental pasangan tetap menjadi kunci utama keharmonisan. Komunikasi yang baik dan saling pengertian menjadi fondasi utama untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Al dan Alyssa telah menunjukkan contoh yang baik bagi pasangan muda lainnya. Mereka berani mengambil langkah untuk membangun kehidupan mandiri setelah menikah. Semoga langkah ini dapat membawa kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga mereka.