Pemain Tim Nasional Indonesia, Ricky Kambuaya, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Penampilannya yang memukau dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik kesuksesannya di lapangan hijau, terdapat kisah inspiratif tentang komitmennya terhadap pendidikan.
Ternyata, di tengah kesibukan membela Timnas, Ricky juga tengah menempuh pendidikan S2. Dedikasi ganda ini membuktikan bahwa kesuksesan di bidang olahraga tidak menghalangi pencapaian di bidang akademik.
Ricky Kambuaya: Bintang Sepak Bola yang Tak Lepas dari Buku
Ricky Kambuaya, lahir di Sorong, 5 Mei 1996, bukan hanya dikenal sebagai pemain sepak bola berbakat. Ia juga seorang mahasiswa yang gigih.
Perjalanan karier sepak bolanya dimulai sejak SMP di lingkungan tempat tinggalnya. Dukungan keluarga, khususnya ayahnya yang juga seorang pelatih, sangat berperan dalam perjalanan Ricky.
Meskipun fokus pada sepak bola, Ricky tak pernah mengabaikan pendidikan. Setelah menamatkan pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bukit Zaitun Sorong, ia melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.
Jejak Akademik Ricky Kambuaya: Dari Teknik Sipil hingga Magister Manajemen
Sebelum fokus pada pendidikan S2, Ricky pernah tercatat sebagai mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Sorong pada tahun 2014. Ia kemudian mengundurkan diri pada tahun 2016 untuk fokus pada karier sepak bolanya.
Pada tahun 2024, Ricky Kambuaya mendapatkan beasiswa untuk program Magister Ilmu Manajemen di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk meningkatkan kapasitas diri.
Ia menyadari pentingnya pendidikan untuk mempersiapkan masa depan, khususnya dalam mengelola tim atau bisnis olahraga. Komitmen ini menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan diri di luar lapangan hijau.
Inspirasi dari Seorang Atlet: Keseimbangan Karir dan Pendidikan
Kisah Ricky menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan menyeimbangkan berbagai peran dan tanggung jawab.
Banyak pemain Timnas Indonesia lainnya yang juga berstatus mahasiswa, seperti Pratama Arhan, Muhammad Ferarri, dan Rizky Ridho. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan bagi para atlet muda.
Ricky Kambuaya menjadi contoh nyata bahwa pendidikan bukan halangan, melainkan pendukung kesuksesan dalam berbagai bidang. Komitmennya pada pendidikan dan sepak bola patut diacungi jempol.
Dengan mendapatkan beasiswa S2, Ricky menunjukkan bahwa kesuksesan di dunia olahraga tidak menutup kemungkinan untuk mengejar cita-cita akademis. Ia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar impian tanpa batas.
Kombinasi bakat sepak bola dan dedikasi pada pendidikan menjadikan Ricky Kambuaya sosok yang inspiratif dan berprestasi. Ia menjadi bukti bahwa keseimbangan antara karir dan pendidikan dapat dicapai.