Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik puncaknya. Setelah bertahun-tahun menjadi sasaran serangan militer Israel, Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran.
Serangan dini hari itu melibatkan ratusan rudal balistik presisi yang menghantam target strategis di Israel. Insiden ini memicu kekhawatiran global akan konflik regional yang lebih besar.
Serangan Rudal Iran: Sasaran dan Dampaknya
Serangan Iran menargetkan sejumlah lokasi vital di Israel.
Markas besar intelijen Mossad di Herzliya, kompleks militer Kiriya di Tel Aviv, dan kilang minyak Bazan di Haifa menjadi sasaran utama.
Israel langsung memberlakukan status darurat nasional.
Serangan ini merupakan respons atas agresi militer yang dianggap menargetkan wilayah Iran.
Iran juga menyebut serangan tersebut sebagai balasan atas jatuhnya korban sipil dan pelanggaran kedaulatan negara.
Kehancuran Infrastruktur Strategis Israel
Rudal-rudal Iran menghantam jantung kekuatan intelijen Israel.
IRGC mengklaim bertanggung jawab atas kerusakan fasilitas utama Direktorat Intelijen Militer Aman di Tel Aviv dan pusat operasi Mossad di Herzliya.
Para analis menilai serangan ini sebagai pukulan strategis yang menyakitkan bagi Israel.
Direktorat Aman, pusat operasi rahasia militer Israel selama puluhan tahun, dilaporkan lumpuh.
Serangan juga menghancurkan fasilitas cadangan Unit 8200, divisi perang siber Israel.
Kilang minyak Bazan di Haifa, pemasok utama energi Israel, mengalami kerusakan parah.
Ledakan besar dan kebakaran hebat melanda kilang, menewaskan sedikitnya tiga pekerja dan melukai puluhan lainnya.
Insiden ini berdampak besar pada sistem energi Israel dan berpotensi menimbulkan dampak ekonomi dan psikologis jangka panjang.
Institut Wasem, pusat riset teknologi terkemuka Israel, juga terkena serangan.
Beberapa laboratorium penting terbakar dan mengalami kerusakan struktural, menimbulkan kerugian besar bagi teknologi canggih Israel.
Reaksi Internasional dan Eskalasi Ketegangan
Pemerintah Israel berusaha mengendalikan informasi.
Media dilarang menyiarkan gambar atau laporan dari lokasi serangan, dan warga yang menyebarkan informasi terkait diancam hukuman.
Namun, video-video kerusakan tetap beredar di media sosial global.
Donald Trump, mantan Presiden AS, mengecam Iran dan mendesak penyerahan tanpa syarat.
Namun, Iran menolak ultimatum tersebut dan memperingatkan AS agar tidak campur tangan.
Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan Israel sebagai pengkhianatan dan sinyal perang.
Kemampuan Iran menembus pertahanan udara Israel dan melumpuhkan infrastruktur vitalnya meningkatkan ketegangan global.
Banyak pihak khawatir akan eskalasi konflik yang lebih besar, bahkan hingga konflik global.
Serangan ini bukan hanya tentang rudal dan kerusakan fisik, tetapi juga tentang dominasi, harga diri, dan stabilitas Timur Tengah.
Iran telah menunjukkan kekuatannya, dan dunia menanti perkembangan selanjutnya.
Status: Darurat Nasional. Jumlah rudal: 200. Target: Mossad, Aman, Bazan, Wasem Institute. Korban: Data resmi belum tersedia, informasi diblokir. Situasi: Tertutup ketat, sensor media diberlakukan.
Pertanyaan besar kini muncul: apakah ini awal dari perang Timur Tengah skala penuh, atau adakah pihak yang akan mundur sebelum terlambat?
Perkembangan selanjutnya akan menentukan arah sejarah.