Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam keras serangan Israel terhadap negaranya. Ia menekankan pentingnya persatuan dan koordinasi antar negara-negara Muslim untuk melawan apa yang ia sebut sebagai agresi berkelanjutan Israel. Pernyataan keras ini disampaikan menyusul serangkaian serangan yang terjadi di tengah negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington.
Tuduhan Iran terhadap Israel: Agresi dan Penggagalan Negosiasi Nuklir
Pezeshkian, dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 14 Juni 2024, menyatakan bahwa serangan Israel menunjukkan niat untuk menggagalkan perundingan nuklir. Ia menuduh Israel secara konsisten mengabaikan hukum internasional dan hak asasi manusia.
Israel, menurut Pezeshkian, telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil, ilmuwan, pejabat, dan personel militer Iran. Serangan-serangan ini, kata Pezeshkian, merupakan bukti nyata dari kejahatan dan pertumpahan darah yang telah menjadi ciri khas negara tersebut sejak awal berdirinya.
Pezeshkian secara khusus menyebut pembunuhan Ismail Haniyeh, petinggi Hamas yang tewas di Teheran, sebagai contoh dari upaya Israel untuk menggagalkan upaya perdamaian Iran. Iran, tegasnya, selalu mengutamakan perdamaian dan dialog.
Dukungan Turki dan Pentingnya Solidaritas Negara-negara Muslim
Presiden Erdogan, dalam pembicaraan tersebut, menyampaikan dukungan dan solidaritasnya kepada Iran. Ia mengecam keras serangan Israel dan menyampaikan belasungkawa kepada korban.
Erdogan juga memperingatkan bahwa serangan Israel berpotensi memicu krisis skala penuh di kawasan. Ia menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menciptakan kekacauan di kawasan tersebut.
Salah satu tujuan serangan Israel, menurut Erdogan, adalah untuk mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan yang dilakukan Israel di Gaza. Ia kembali menegaskan dukungan Turki terhadap penyelesaian isu nuklir Iran melalui jalur diplomasi.
Seruan Kerja Sama untuk Memperkuat Pertahanan dan Perdamaian
Pezeshkian menyerukan negara-negara Islam untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan pembangunan di kawasan. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai agresi Israel.
Kerja sama tersebut, menurut Pezeshkian, menjadi kunci untuk menggagalkan rencana jahat yang selama ini dilakukan oleh Israel. Ia melihat ancaman yang dihadapi Iran sebagai ancaman bersama bagi seluruh negara-negara Muslim.
Persatuan dan kekuatan bersama, tegasnya, akan menjadi benteng pertahanan yang efektif melawan segala bentuk agresi dan upaya untuk mengacaukan stabilitas kawasan. Upaya diplomasi tetap menjadi prioritas, namun hal itu harus diimbangi dengan kekuatan dan kesiapan untuk menghadapi ancaman.
Pernyataan keras dari Presiden Iran dan dukungan penuh dari Presiden Turki menunjukkan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Peristiwa ini sekali lagi menyoroti kompleksitas konflik Israel-Palestina dan implikasinya terhadap negara-negara di sekitarnya. Persatuan negara-negara Muslim menjadi poin penting yang terus dibahas untuk menghadapi tantangan keamanan regional. Perkembangan situasi ini patut terus dipantau mengingat potensi eskalasi konflik.