Satria Muda Pertamina Jakarta sukses meraih kemenangan meyakinkan atas Prawira Bandung dengan skor 82-66 di lanjutan IBL 2025. Pertandingan yang berlangsung di Britama Arena, Jakarta, Minggu lalu, ini sekaligus memastikan Satria Muda menyapu bersih kemenangan atas rivalnya tersebut di babak reguler musim ini. Kemenangan ini tak lepas dari penampilan gemilang Shannon Evans II yang menjadi bintang lapangan.
Performa impresif Evans II, yang bermain sebagai pemain cadangan, menjadi kunci kemenangan Satria Muda. Kontribusinya sangat signifikan bagi timnya.
Dominasi Shannon Evans II Bawa Satria Muda Menang Telak
Shannon Evans II tampil luar biasa dengan mencetak 23 poin dalam waktu bermain 24 menit 30 detik. Akurasi tembakannya juga tinggi, dengan sembilan dari 15 percobaan tembakan berhasil, termasuk lima tembakan tripoin.
Bukan hanya mencetak poin, Evans II juga mencatatkan statistik impresif lainnya. Ia berhasil menorehkan sembilan assist, lima rebound, tiga steal, dan dua blok. Kehadirannya di lapangan benar-benar memberikan dampak signifikan bagi permainan Satria Muda.
Kontribusi Evans II terlihat sejak kuarter pertama, di mana ia mencetak 13 poin. Di kuarter keempat, ia kembali menjadi pembeda dengan tambahan 10 poin krusial yang menjauhkan Satria Muda dari kejaran Prawira.
“Pertandingan yang sengit, khususnya di babak pertama. Tapi kami bisa bermain lebih baik di paruh kedua. Semua pemain berjuang untuk melindungi keranjang dari serangan lawan. Saya rasa ini kerja bagus dari semua pemain,” ujar Evans seusai pertandingan, menggambarkan ketatnya persaingan di lapangan.
Peran Penting Pemain Asing dan Strategi Satria Muda
Selain Evans II, dua pemain asing Satria Muda lainnya juga memberikan kontribusi yang solid. Amine Noua mencetak double-double dengan 18 poin dan 11 rebound.
Sementara itu, Artem Pustovyi menyumbang 10 poin dan 9 rebound. Kolaborasi apik ketiga pemain asing ini menjadi kunci kekuatan Satria Muda di pertandingan tersebut.
Satria Muda berhasil mengambil alih momentum permainan di kuarter ketiga. Mereka berhasil membatasi percobaan tembakan Prawira hanya menjadi 13 kali dan memaksa enam turnover.
Di sisi ofensif, Satria Muda juga tampil efektif dengan mencetak tiga tripoin di kuarter ketiga. Strategi pertahanan dan serangan yang diterapkan pelatih Youbel Sondakh terbukti efektif dalam meredam permainan Prawira.
Upaya Bangkit Prawira Bandung Terhalang
Prawira Bandung mencoba untuk bangkit di kuarter terakhir, namun tekanan yang konsisten dari Satria Muda membuat upaya mereka sulit terealisasi. Minimnya kontribusi dari pemain cadangan Prawira, yang hanya mencetak 8 poin sepanjang pertandingan, juga menjadi faktor penyebab kekalahan mereka.
Yudha Saputera menjadi pemain terbaik Prawira dengan mencetak 20 poin, 5 rebound, 3 assist, dan 3 steal. Brandis Raley-Ross menambahkan 18 poin, dan David Liberty Nuban 11 poin. Namun, performa individu mereka tak cukup untuk membalikkan keadaan.
Kedua tim akan kembali bertemu dengan lawan yang sama di laga terakhir musim reguler, yaitu Pelita Jaya Jakarta. Prawira akan terlebih dahulu menghadapi Pelita Jaya pada Rabu (18/6), sedangkan Satria Muda akan bertanding sehari setelahnya di GMSB Kuningan, Jakarta.
Pertandingan selanjutnya diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat kedua tim sama-sama mengincar kemenangan untuk menutup musim reguler. Kemenangan Satria Muda kali ini menunjukkan peningkatan performa tim, sekaligus menjadi modal berharga menghadapi laga krusial mendatang. Pertarungan sengit antara Satria Muda dan Prawira Bandung menandai rivalitas yang tinggi dalam IBL 2025.
