Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya angkat bicara setelah perjuangan panjang skuad Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berakhir tanpa tiket ke babak berikutnya.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, pelatih asal Korea Selatan itu mengungkapkan rasa terima kasih dan penyesalannya kepada seluruh pendukung setia Timnas Indonesia yang terus memberikan dukungan tanpa henti.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh suporter Indonesia. Kalian selalu hadir, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun. Saya menyesal belum bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Shin dengan nada emosional.
Meski gagal melangkah lebih jauh, pelatih berusia 53 tahun itu tetap menegaskan bahwa Timnas Indonesia telah menunjukkan kemajuan luar biasa dibanding beberapa tahun lalu.

Shin Tae-yong mengakui bahwa dukungan dari suporter menjadi kekuatan utama Timnas selama menjalani babak kualifikasi.
Di setiap pertandingan, baik di Gelora Bung Karno maupun stadion luar negeri, ribuan fans selalu hadir menyanyikan lagu kebanggaan Garuda di Dadaku dengan semangat membara.
“Energi kalian terasa di setiap pertandingan. Saat pemain lelah, suara kalian menjadi kekuatan bagi kami,” ujar Shin dengan ekspresi penuh rasa syukur.
Ia menambahkan bahwa tanpa dukungan publik sepak bola Indonesia, sulit bagi tim muda seperti ini untuk bersaing dengan tim-tim kuat Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran.
Bagi Shin, perjalanan ini bukan sekadar tentang hasil, tetapi tentang semangat nasionalisme dan kebersamaan yang telah tumbuh dalam diri setiap pemain.
Shin Tae-yong: ‘Kami Sudah Berjuang dengan Seluruh Hati’
Dalam pesannya, Shin Tae-yong menegaskan bahwa seluruh pemain telah memberikan segalanya di lapangan.
Beberapa di antara mereka bahkan bermain dengan kondisi tidak fit, namun tetap memilih turun demi lambang Garuda di dada.
“Saya tahu masyarakat kecewa. Tapi percayalah, para pemain tidak pernah menyerah. Mereka bermain dengan seluruh hati untuk Indonesia,” tutur Shin.
Ia juga menyoroti bagaimana para pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Rafael Struick menunjukkan perkembangan pesat selama masa kepelatihannya.
Menurut Shin, generasi ini adalah pondasi masa depan sepak bola Indonesia yang kelak akan lebih siap bersaing di ajang internasional, termasuk Piala Asia dan kualifikasi berikutnya.
Suporter Balas dengan Dukungan di Media Sosial
Usai pernyataan Shin Tae-yong, media sosial dipenuhi dengan dukungan dari para penggemar Timnas Indonesia.
Tagar #TerimaKasihSTY sempat menjadi trending di platform X (Twitter) dan Instagram, menandakan betapa besar apresiasi masyarakat terhadap perjuangan sang pelatih.
Banyak warganet menilai bahwa meski gagal ke Piala Dunia, Shin telah membawa perubahan besar dalam mentalitas dan disiplin pemain.
Bahkan beberapa penggemar menulis pesan haru, meminta Shin untuk tetap melatih Timnas di periode berikutnya.
“Coach Shin bukan hanya pelatih, tapi sosok yang mengubah cara kami melihat sepak bola Indonesia,” tulis salah satu komentar yang mendapat ribuan suka.
PSSI Pertimbangkan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong
Melihat perkembangan positif selama empat tahun terakhir, PSSI melalui Ketua Umumnya Erick Thohir menyebut pihaknya akan segera membahas masa depan Shin Tae-yong bersama jajaran komite eksekutif.
Menurut Erick, keberhasilan Shin dalam membangun tim muda dan disiplin pemain adalah warisan penting bagi sepak bola nasional.
“Kita semua tahu kerja keras Coach Shin. Dia telah membawa perubahan besar, bukan hanya di Timnas senior tetapi juga di kelompok umur. Kita akan evaluasi secara menyeluruh, termasuk kemungkinan perpanjangan kontrak,” ujarnya.
Erick juga menambahkan bahwa perjuangan Timnas kali ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di level Asia jika terus melakukan pembinaan berkelanjutan.
Harapan Shin untuk Masa Depan Timnas Indonesia
Menutup pernyataannya, Shin Tae-yong mengungkapkan harapan agar publik tetap mendukung pemain dan federasi agar Timnas bisa melangkah lebih jauh di masa depan.
“Saya berharap sepak bola Indonesia terus berkembang. Jangan berhenti mencintai tim ini hanya karena satu kegagalan,” katanya.
Pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan bahwa perjalanan Garuda belum berakhir, dan dengan kerja keras, disiplin, serta dukungan rakyat Indonesia, mimpi tampil di Piala Dunia bisa menjadi kenyataan suatu hari nanti.