Singapura baru saja menggelar operasi penegakan hukum besar-besaran di berbagai titik masuk negara. Operasi yang berlangsung selama seminggu, dari tanggal 21 hingga 27 Mei 2025, ini melibatkan berbagai lembaga penegak hukum dan berhasil menangkap hampir 200 wisatawan yang melanggar berbagai aturan imigrasi dan kepabeanan.
Pelanggaran yang dilakukan para wisatawan beragam, mulai dari pelanggaran finansial hingga penggelapan pajak. Operasi ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap peraturan di Singapura.
Penangkapan Wisatawan karena Pelanggaran Keuangan
Salah satu pelanggaran terbanyak adalah membawa uang tunai dalam jumlah besar tanpa melapor. Sebanyak 14 turis asing, dengan rentang usia 26 hingga 77 tahun, ditangkap karena membawa lebih dari SGD 20.000 (sekitar Rp 254 juta) tanpa deklarasi.
Kasus paling menonjol melibatkan seorang pria 55 tahun yang membawa hampir USD 400.000 (sekitar Rp 6,5 miliar) dan sejumlah ringgit Malaysia. Ia juga membuat laporan palsu dan diduga terlibat dalam kegiatan peminjaman uang ilegal.
Di Singapura, aturan mewajibkan pelaporan uang tunai di atas SGD 20.000. Pelanggaran dapat dikenakan denda hingga SGD 50.000 (sekitar Rp 631 juta) atau penjara tiga tahun.
Penggelapan Pajak Barang dan Jasa (GST)
Selain pelanggaran keuangan, sebanyak 153 wisatawan tertangkap karena menghindari pembayaran Pajak Barang dan Jasa (GST).
Berbagai barang ilegal ditemukan, mulai dari produk tembakau dan alkohol hingga mainan Pop Mart dan barang-barang mewah.
Hukuman untuk penggelapan pajak cukup berat, yaitu denda hingga 20 kali lipat nilai pajak yang dihindari, atau penjara maksimal dua tahun.
Skala Operasi dan Hasilnya
Operasi gabungan ini melibatkan Kepolisian Singapura, Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan, Biro Narkotika, Bea Cukai, Dewan Taman Nasional, dan Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA).
Selama operasi, lebih dari 19.000 orang dan 1.600 kendaraan diperiksa. Petugas memeriksa lebih dari 26.000 unit barang bawaan dan tas tangan.
Empat orang menerima peringatan, tujuh orang didenda total SGD 27.000, dan sejumlah kasus lainnya masih dalam penyelidikan.
Direktur Departemen Urusan Komersial Singapura, David Chew, menegaskan komitmen negara untuk memberantas penyelundupan uang lintas batas karena kaitannya dengan pencucian uang.
Operasi gabungan di Singapura ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan menjaga integritas sistem keuangan negara. Ketegasan dalam menindak pelanggaran diharapkan menjadi efek jera bagi wisatawan dan mencegah kegiatan ilegal lainnya.