Mobil terbang, kendaraan futuristik yang selama ini hanya ada di film-film sains fiksi, kini semakin nyata. Berbagai negara maju berlomba-lomba mengembangkan teknologi ini, menunjukkan potensi besarnya untuk merevolusi transportasi masa depan. Indonesia pun tak ingin ketinggalan dalam perkembangan ini.
Terbukti, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), anak perusahaan Garuda Indonesia, aktif menjalin kerja sama strategis di sektor ini. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk turut serta dalam pengembangan teknologi penerbangan canggih.
GMF Jajaki Kerjasama Pengembangan Taksi Terbang di Indo Defence 2025
Pada pameran Indo Defence 2025, GMF menunjukkan ambisinya dalam industri penerbangan masa depan. Mereka menjajaki sejumlah kerjasama potensial dengan perusahaan ternama dunia.
Kerjasama tersebut mencakup berbagai aspek, dari operasional hingga pelatihan. Hal ini menandakan keseriusan GMF dalam membangun ekosistem taksi terbang di Indonesia.
Salah satu mitra GMF adalah Auto Craft. Kerjasama dengan Auto Craft difokuskan pada penyiapan detail operasional dan lokasi layanan taksi udara. GMF juga akan menyediakan pelatihan komprehensif untuk personelnya.
Pelatihan yang akan diberikan meliputi berbagai aspek penting, termasuk sistem, airframe, baterai, dan avionik. Rincian pelatihan akan ditentukan lebih lanjut.
CEO GMF, Andi Fahrurrozi, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan terobosan penting dalam memajukan kemampuan pendukung penerbangan di Indonesia. Ia menekankan komitmen jangka panjang GMF untuk membangun ekosistem penerbangan yang lebih bersih dan transformatif.
Kerjasama dengan Turkish Aerospace dan Boeing di Sektor Pertahanan
Selain Auto Craft, GMF juga menjalin kerjasama dengan Turkish Aerospace dan Boeing. Kerjasama ini berfokus pada sektor pertahanan.
Kerjasama dengan Turkish Aerospace dan Boeing mencakup pemeliharaan pesawat tempur, distribusi suku cadang, dan pelatihan di bidang pertahanan. Hal ini akan meningkatkan kapabilitas pertahanan Indonesia.
Potensi Besar dan Dukungan Internasional
Andi Fahrurrozi menambahkan bahwa dengan pengalaman dan sumber daya manusia yang dimiliki, GMF siap untuk menjadikan kerjasama ini sebagai lompatan strategis dalam menghadirkan inovasi baru bagi Indonesia.
Presiden Boeing Asia Tenggara, Penny Burtt, menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi strategis ini. Boeing secara aktif berinvestasi dalam pengembangan ekosistem dirgantara di Indonesia.
Kolaborasi dengan GMF, menurut Penny Burtt, tidak hanya sebatas pemeliharaan. Ini juga tentang membangun kapabilitas jangka panjang dan memperkuat infrastruktur dirgantara dan pertahanan Indonesia.
Kerjasama ini menjamin kesiapan armada F-15EX masa depan Indonesia untuk menjalankan misi sejak hari pertama. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Boeing terhadap Indonesia.
Langkah GMF dalam mengembangkan teknologi taksi terbang dan kerja sama di sektor pertahanan menunjukkan komitmen Indonesia untuk maju di bidang teknologi penerbangan. Kolaborasi dengan perusahaan global seperti Boeing dan Turkish Aerospace akan mempercepat proses pengembangan dan adopsi teknologi ini di Indonesia. Ke depan, kita dapat berharap terciptanya sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan modern di Indonesia.