Tim Nasional selancar Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di Liga Selancar Dunia (WSL) Krui Pro dan Nias Pro 2025. Para atlet telah menjalani serangkaian latihan intensif di Bali, memfokuskan diri pada peningkatan kekuatan fisik dan strategi menghadapi ombak di lokasi perlombaan.
Pelatih kepala dan atlet mengungkapkan optimisme dan kesiapan mereka untuk menghadapi kompetisi bergengsi ini. Latihan di berbagai lokasi di Bali merupakan bagian penting dalam strategi mempersiapkan diri menghadapi karakteristik ombak yang berbeda di Lampung dan Sumatera Utara.
Latihan Terakhir di Pantai Kuta: Mengasah Kebugaran dan Strategi
Timnas Surfing Indonesia menyelesaikan sesi latihan terakhir mereka di Pantai Kuta, Badung, Bali. Latihan ini difokuskan pada peningkatan kebugaran fisik dan ketangkasan para atlet.
Pelatih Kepala Timnas Surfing Indonesia, Arya Subyakto, menjelaskan pentingnya latihan ini untuk menjaga stamina dan kemampuan berselancar para atlet. Latihan disesuaikan dengan karakter ombak di lokasi perlombaan.
Enam atlet terpilih – tiga putra dan tiga putri – berpartisipasi dalam latihan ini. Mereka adalah Made Joy Satriawan, Dhany Widianto, I Made Pajar Ariyana, Taina Angel Izquierdo, Kailani Johnson, dan Dhea Natasya.
Menyesuaikan Taktik dengan Karakteristik Ombak Krui dan Nias
Latihan di Pantai Kuta melibatkan penjajalan ombak *beach break*, yang berbeda dengan karakter ombak di Krui dan Nias. Hal ini penting untuk melatih adaptasi para atlet.
Sebelumnya, tim juga berlatih di Kuta Reef dan Middle Reef, yang memiliki dasar karang, untuk mensimulasikan kondisi ombak di Krui. Strategi ini bertujuan agar atlet terbiasa dengan berbagai kondisi ombak.
Selain latihan di laut, tim juga menjalani latihan fisik di pusat kebugaran. Latihan ini difokuskan pada penguatan otot dan keseimbangan tubuh, yang sangat penting dalam olahraga selancar.
Atlet Ungkap Kesiapan dan Target di WSL Krui Pro dan Nias Pro
Made Joy Satriawan dan Dhany Widianto, dua atlet andalan Indonesia, mengungkapkan kesiapan mereka menghadapi kompetisi. Keduanya telah menjalani latihan intensif di lokasi-lokasi dengan ombak yang menantang.
Made Joy menekankan pentingnya latihan di Uluwatu dan Kuta Reef untuk mempersiapkan diri menghadapi ombak yang kuat di Krui. Dia optimis bisa menampilkan performa terbaiknya.
Dhany Widianto menambahkan bahwa selain latihan fisik, ia juga menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Targetnya adalah meraih podium di ajang internasional tersebut.
Sementara itu, Rio Waida dan Bronson Meydi absen karena berkompetisi di ajang WSL Championship Tour dan Challenger Series. Keikutsertaan mereka di kompetisi tingkat dunia ini menunjukkan kualitas tinggi atlet selancar Indonesia.
Timnas Surfing Indonesia akan berangkat ke Lampung pada tanggal 7 Juni. Semoga keberhasilan dan prestasi membanggakan akan diraih oleh para atlet kita di ajang WSL Krui Pro dan Nias Pro 2025. Persiapan yang matang ini diharapkan membuahkan hasil yang maksimal.
Keikutsertaan para atlet di berbagai tingkat kompetisi internasional menunjukkan perkembangan pesat olahraga selancar Indonesia. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi generasi muda untuk menggeluti olahraga selancar dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.