Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya terhadap perilaku Jude Bellingham di lapangan. Tuchel bahkan menyatakan bahwa ibunya merasa jijik melihat beberapa aksi Bellingham.
Bellingham, gelandang muda Real Madrid yang kini menjadi pilar penting Timnas Inggris, dinilai Tuchel perlu memperbaiki cara mengelola emosinya di lapangan. Agresivitasnya terhadap wasit dan bahkan rekan setim dianggap perlu diarahkan dengan lebih baik.
Sikap Bellingham yang Menuai Kontroversi
Tuchel menyinggung beberapa insiden yang melibatkan Bellingham. Salah satunya adalah saat pertandingan uji coba Inggris melawan Senegal yang berakhir dengan kekalahan 1-3.
Bellingham terlihat sangat marah kepada wasit Stephanie Frappart setelah golnya dianulir karena handball. Kekecewaannya bahkan berujung pada tindakan menendang pendingin minuman.
Insiden serupa juga terjadi di final Euro 2024 ketika Inggris kalah dari Spanyol. Reaksi emosional Bellingham yang berlebihan ini menjadi perhatian serius Tuchel.
Bellingham: Anak Istimewa dengan Kekurangan yang Harus Diperbaiki
Meskipun mengakui bakat luar biasa Bellingham, Tuchel menekankan perlunya pembinaan untuk mengarahkan energi dan semangat juangnya.
Tuchel menyebut Bellingham sebagai “anak yang istimewa” yang membawa semangat dibutuhkan tim. Namun, semangat tersebut perlu diarahkan dengan tepat.
Energi Bellingham harus difokuskan untuk mengalahkan lawan dan meraih kemenangan, bukan untuk mengintimidasi rekan setim atau berkonfrontasi dengan wasit secara berlebihan.
Tuchel menegaskan, ia tidak ingin memadamkan semangat juang Bellingham, tetapi perlu dibimbing agar lebih terkontrol.
Mengatasi Sisi Emosional Bellingham
Tuchel menjelaskan bahwa Bellingham secara pribadi adalah sosok yang cerdas, ramah, dan menyenangkan.
Namun, sisi emosionalnya yang mudah meledak perlu dikelola agar tidak menimbulkan kesan negatif di mata publik dan rekan setimnya.
Tuchel mencontohkan reaksi ibunya saat menyaksikan pertandingan Bellingham. Ibunya hanya melihat amarah dan semangat yang membara, bukan sisi baik Bellingham.
Tuchel berharap agar Bellingham bisa lebih mengendalikan emosinya dan menampilkan sisi terbaiknya di lapangan. Senyum dan sikap ramahnya harus lebih sering terlihat.
Walaupun demikian, Tuchel tetap menegaskan betapa berharganya Bellingham bagi Timnas Inggris. Kehadirannya di tim sangat berarti.
Tuchel dan tim pelatih akan terus membimbing Bellingham agar bisa mengoptimalkan potensinya tanpa melupakan pentingnya sportivitas dan pengendalian emosi di lapangan.
Ke depan, fokus utama adalah membantu Bellingham menyalurkan energinya secara positif dan efektif sehingga ia bisa memberikan kontribusi maksimal untuk tim tanpa menimbulkan kontroversi.